Medan (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo menargetkan relokasi untuk
para pengungsi Gunung Sinabung di kabupaten Karo, Sumatera Utara dapat
rampung pada 2018.
"(Relokasi untuk) 1.873 (KK) kita harapkan selesai tersebar di 14
hamparan pada akhir tahun ini, Sisanya kurang lebih 1.080 (KK) akan kita
selesaikan tahun depan karena sudah ada penetapan dari Kementerian LHK
(Lingkungan Hidup dan Kehutahan) mengenai lokasi yang akan digunakan,"
kata Presiden Joko Widodo di areal relokasi Siosar, sekitar 17 kilometer
dari Kota Kabanjahe, kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu.
Presiden Jokowi bersama rombongan mengunjungi lokasi pengungsi di
tempat tersebut sekaligus melihat lahan pertanian yang diberikan kepada
para keluarga pengungsi.
"Kita tadi baru saja melihat lokasi pengungsi yang sudah selesai 370
rumah, juga diberikan lahan untuk pertaniannya tadi saya tanya juga
apakah sudah bisa berproduksi dijawab sudah, nanam apa? Nanam kentang
artinya ini sudah 370 sudah beres," tambah Presiden.
Luas lahan yang diberikan untuk pengungsi dari Kementerian LHK adalah seluas 470 hektar.
Meski demikian Presiden tetap meminta agar masyarakat terus
berhati-hati karena tidak diketahui kapan Gunung Sinabung berhenti
berupsi.
"Sinabung berhentinya kapan kita tidak mengerti, tak bisa diprediksi
kapan karena data yang saya terima terjadi lebih dari 200 erupsi baik
kecil, sedang maupun gede. Kita hati-hati semua untuk mengamankan masyarakat," ungkap Presiden.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem
Rampangilei mengatakan untuk relokasi pengungsi dilakukan dalam 3 tahap.
Tahap pertama sudah selesai untuk 170 KK di Saosar, selanjutnya tahap
kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK dilakukan relokasi mandiri di
14 hamparan (lahan) yang ditargetkan selesai pada akhir 2017.
Sedangkan tahap ketiga akan menampung 1.098 KK akan selesai pada
2018. Relokasi selain untuk lahan pemukinan juga digunakan sebagai lahan
pertanian.
Masing-masing kepala keluarga menerima setengah hektare.