Cianjur (Antara Babel) - Empat orang pemuda di Cianjur, Jawa Barat,
menjadi korban penganiayaan berandalan bermotor saat duduk di pinggir
jalan, bahkan seorang di antaranya harus mendapatkan perawatan intensif
di RSUD Cianjur karena luka berat.
Fakih Abdillah (16), warga Kampung Kedunghilir, Desa Sukamanah,
Kecamatan Cugenang, yang mendapatkan perawatan intensif harus kehilangan
jari manisnya karena terkena sabetan senjata tajam yang dilayangkan
berandalan bermotor itu.
"Saya bersama beberapa orang teman, sedang duduk di pinggir Jalan
Arif Rahman Hakim, tiba-tiba melintas rombongan puluhan sepeda motor.
Saat mereka melintas, kami sempat menyapa dan melambaikan tangan dan
dibalas rombongan tersebut," katanya saat ditemui di RSUD Cianjur,
Minggu.
Namun selang beberapa puluh meter, beberapa orang dari rombongan
tersebut berbalik arah dan langsung menyerang Fakih dan teman-temannya
secara membabi buta mengunakan senjata tajam.
Mendapati hal tersebut, Fakih dan teman-temannya berusaha melarikan
diri, namun naas Fakih dan tiga orang temannya terjatuh, sehingga
menjadi bulan-bulanan berandalan bersenjata tajam golok, samurai dan
celurit itu.
"Saya baru sadar jari saya putus dan dua jari lainnya nyaris putus,
setelah sampai di rumah sakit. Saya diselamatkan warga sekitar yang
melihat aksi berandalan tersebut, beberapa orang di antaranya dikenali
warga," katanya.
Aksi brutal berandalan bermotor itu juga menyebabkan tiga orang
teman Fakih mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya, namun tidak
separah Fakih. Bahkan sepeda motor para korban dirusak sebelum pelaku
meninggalkan lokasi.
Usman (41), ayah Fakih, mendesak pihak kepolisian segera menangkap
pelaku dan membubarkan berandalan bermotor yang sejak beberapa tahun
terakhir meresahkan warga di berbagai wilayah di Cianjur.
"Kami akan melaporkan kejadian ini ke Polres Cianjur, jangan sampai
warga yang memburu pelaku karena aksi brutal ini bukan pertama kali
terjadi. Harapan kami pelaku segera tertangkap dan petugas dan dijatuhi
hukum yang berat," katanya.