Toboali (Antaranews Babel) - Palang Merah Indonesia Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membutuhkan bank darah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah itu.
"Selama ini hasil donor darah masyarakat diserahkan ke PMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena belum ada bank darah di daerah ini," kata Ketua PMI Kabupaten Bangka Selatan M Iskandar di Toboali, Rabu.
Ia menjelaskan selama kegiatan HUT Bangka Selatan yang digelar di beberapa kecamatan, PMI berhasil mengumpulkan sebanyak 302 kantong darah yang berasal dari para pendonor.
"Semuanya diserahkan ke PMI provinsi di Pangkalpinang untuk disimpan di bank darah," katanya.
Menurut Iskandar sangat disayangkan ketika daerah ini tidak memiliki bank darah, karena hampir seluruh kecamatan ada pendonor yang siap mendonorkan darah.
"Kebutuhan bank darah ini tidak bisa ditunda lagi semoga pemda peduli terhadap kegiatan kepalangmerahan yang sering disosialisasikan kepada masyarakat," katanya.
Warga Toboali, Joniar Abdullah mengatakan ada satu persoalan yang harus segera dibenahi oleh daerah ini agar sinergitas pemda dan PMI berjalan dengan baik.
"Hampir setiap kegiatan HUT Bangka Selatan selalu diadakan donor darah, namun luput dari perhatian pemda dalam mengatasi keluhan dari PMI yang membutuhkan bank darah, mengapa ini bisa terjadi," katanya.
Joniar Abdullah yang biasa disapa Pak Wo ini mengatakan saat ini RSUD sudah memiliki Poli Bedah dan hampir setiap hari selalu bermasalah dengan ketersedian darah.
"Malah pasien kadang-kadang harus menunggu tindakan di ruang bedah, karena ketersedian darah yang tidak ada,bagaimana dengan pasien yang membutuhkan darah ketika hendak operasi,apakah harus menunggu pendonor," katanya.
Ia berharap kegiatan HUT Bangka Selatan tahun ini yang menghabiskan dana miliaran rupiah ini untuk acara seremonial belum bermanfaat bagi masyarakat, namun kalau pelayanan di bidang kesehatan tidak terpenuhi acara itu tidak ada artinya.