Hanoi (Antaranews Babel) - Kopi asli Indonesia kembali mencuri perhatian penikmat kopi di luar negeri, yang kali ini terjadi pada Vietnam International Travel Mart (VITM) 2018, di Hanoi International Center for Exhibition, Vietnam.
Hingga hari ke empat VITM, Minggu, Paviliun Indonesia yang berada di Hall B 1 menjadi salah satu titik kumpul pengunjung. Selain mencari informasi soal tujuan wisata di Tanah Air, pengunjung ternyata banyak yang terpikat dengan cita rasa dan aroma khas kopi Nusantara.
Kepala Bidang Pemasaran Area IV wilayah Indochina Kementerian Pariwisata Heri Hermawan mengatakan kopi Indonesia dengan berbagai keunggulannya, belakangan ini selalu dijadikan pendukung dalam setiap mengikuti pasar pariwisata.
"Stand kopi menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung, selain juga disain replika Kapal Pinisi Nusantara yang ditempatkan di bagian depan Paviliun Indonesia " katanya.
Pada VITM 2018 ini, Kemenpar memboyong seorang barista, Grammy Marella Averil dari Home Coffe Roastery, Solo.
Perempuan berusia 29 tahun berasal dari Solo ini, setiap hari pameran setidaknya melayani antrean pengunjung hingga 250-300 gelas per hari.
Sambil meracik kopi, Grammy juga sekali-kali berbincang dengan pengunjung yang rela antre untuk mendapatkan secangkir kopi. "Ya, obrolannya pastinya nyambung apalagi kalau ketemu dengan orang yang doyan kopi," katanya.
Pada VITM ini, Grammy menyuguhkan empat varian kopi, yaitu Aceh Gayo, Toraja, Mandailing, dan kopi Sidikalang.
Biasanya respons penikmat kopi akan terlihat setelah merasakan kopi Indonesia. Bahkan ada pengunjung yang kembali datang hanya untuk mengatakan bahwa kopi Indonesia sangat nikmat karena memiliki cita rasa tinggi.
"Kopi yang saya minum kemarin (kopi Toraja) sangat enak ada rasa coklatnya. Di sini (Hanoi) banyak cafe yang menyediakan kopi khas Vietnam, tapi ini beda," kata Giang Nguyen (30), seorang pekerja lepas di Hanoi.
Grammy, menggeluti kopi sejak tahun 2014. Berkat ketekunannya, ia bahkan sudah dipercaya memberikan pelatihan barista di sejumlah hotel di Bali dan Batam.
Selain Vietnam, ia pun mengikuti pameran di sejumlah kota dunia, seperti Mumbai, New Delhi, Madrid, Berlin, London, Jerman, Amsterdam, Toykyo dan Seoul.
"Rata-rata orang Asia meminum kopi dengan menambahkan krimer dan gula, sedangkan orang Eropa gemar kopi ekspresso tanpa gula," ujarnya.
Sukanya, tambah Grammy, makin banyak kenal dengan orang-orang dari berbagai negara karena mempromosikan kopi terbaik Indonesia, sedangkan dukanya hampir tidak ada.
Berita Terkait
Babel kemarin, pantau daerah rawan banjir hingga industri kopi Belitung Timur
1 Desember 2024 05:38
Gubernur: Industri kopi Belitung Timur dorong pertumbuhan ekonomi
30 November 2024 23:34
Babel kemarin, penambang timah kembali jadi korban buaya hingga guyub warung kopi
26 Oktober 2024 05:40
Pemkab Belitung Timur galakkan guyub warung kopi
25 Oktober 2024 22:27
Rahasia sederhana buat kopi enak di rumah
16 Oktober 2024 22:21
Babel kemarin, dimulainya Operasi Zebra Menumbing 2024 hingga pelatihan pemuda berbisnis kopi
15 Oktober 2024 05:15
Kagama Babel latih pemuda bisnis kopi
14 Oktober 2024 22:08
Dokter larang orang minum kopi dan teh sebelum tes darah
27 September 2024 11:28