Jakarta (Antaranews Babel) - Dosen-dosen asing yang bekerja di Tanah Air nantinya akan berkolaborasi dan membantu para pengajar lokal meningkatkan kegiatan penelitian di kampus-kampus menurut Ali Ghufron Mukti, Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
"Dosen-dosen asing itu nantinya akan membantu dosen-dosen kita dalam hal penelitian. Bagaimana cara bikin proposal, cara menulis hingga melakukan penelitian bersama," katanya di Jakarta, Rabu.
"Nantinya para dosen yang berkualifikasi dan berkelas internasional itu, kita harapkan bisa berkolaborasi mengangkat penelitian kita serta meningkatkan produktivitas terutama di kinerja perguruan tinggi," ia menambahkan.
Ghufron menjelaskan bahwa nantinya tugas utama dosen asing bukan hanya untuk mengajar di kelas, namun berkolaborasi membangun penelitian di kampus.
Ia menjelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan dosen asing bukan hanya dosen berkewarganegaraan asing, tetapi juga warga negara Indonesia yang menjadi dosen di negara lain.
"Program ini beririsan dengan program diaspora dan World Class Professor (WCP) yang kita adakan," katanya.
Ghufron mengatakan bahwa pada tahap awal kementerian akan mendatangkan 200 dosen asing tahun ini, lalu menyebar mereka ke sejumlah perguruan tinggi negeri di Tanah Air.
Berita Terkait
BPJS Kesehatan ajak mitra untuk maksimalkan kendali mutu dan biaya
17 Juni 2021 09:59
Kemristekdikti tegaskan tidak undang dosen asing tapi profesor kelas dunia
24 April 2018 13:46
Kemristekdikti: publikasi jurnal internasional tidak harus Scopus
6 Maret 2018 11:58
Kemristekdikti siapkan rencana induk kebutuhan SDM
26 Februari 2018 16:06
Kemristekdikti: profesor bukan gelar tapi jabatan
22 Februari 2018 20:31
Kemristekdikti akan tambah kuota penerima bidikmisi tahun 2019
9 Januari 2019 22:59
Kemristekdikti turunkan persentase minimal SNMPTN
22 Oktober 2018 11:27
Kemristekdikti: mutu pendidikan tinggi masih memprihatinkan
11 Mei 2018 09:46