Jakarta (Antaranews Babel) - Pelingsir Puri Agung Singaraja Anak Agung Ngurah Ugrasena merestui Ketua Umum Partai Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar untuk mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019.
"Kami merestui karena Cak Imin di mata saya adalah sosok penerus Gus Dur. Beliau sangat kental menjaga NKRI dan kebinekaan," kata Ugrasena dalam acara Temu Kebangsaan di Puri Agung Singaraja, Buleleng, Bali, Senin (7-5-2018) malam.
Dikutip dari siaran pers, Selasa, Ugrasena menyebut Muhaimin sebagai pemuda NU yang dipercaya oleh tokoh-tokoh NU atau para kiai untuk menjaga NKRI.
"Saya salah satu pengagum beliau," kata Ugrasena yang dalam kesempatan itu memakaikan udeng atau ikat kepala kepada Muhaimin sebagai simbol restu.
Puri Agung Singaraja juga memberikan penghargaan pada Muhaimin sebagai tokoh muda nasional yang berperan dalam menegakkan kebinekaan, perdamaian, dan kemanusiaan.
"Kami dengan Pelingsir Puri menyambut sangat positif silaturahmi ini. Kesempatan ini, untuk silahturahmi dan bagaimana keinginan Cak Imin sebagai wakil presiden, ini hanya sebatas doa restu," tutur Ugrasena.
Muhaimin yang hadir bersama politikus PKB yang menjabat menteri di Kabinet Kerja, yakni Menristekdikti Mohamad Nasir, Menpora Imam Nahrawi, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyatakan bersyukur dan berterima kasih pada para pemimpin dan sesepuh di Singaraja.
"Saya tentu sangat siap untuk hadir dalam Pilpres 2019, dan konsentrasi kami sekarang semoga bisa diterima oleh Bapak Jokowi karena Bapak Jokowi sendiri mengizinkan saya mulai membuat posko-posko Jokowi dan Cak Imin (Join)," katanya.
Ia mengatakan sudah ada ribuan posko Join di Indonesia, khusus di Bali sudah ada tiga dan akan terus bermunculan dalam minggu-minggu ini.
"Saya di Bali, pertama kali ini datang sejak melakukan upaya pencawapresan dan restu pelingsir ini sangat luar biasa," ujarnya.
Muhaimin juga merasa bangga atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga dan merawat kebinekaan Indonesia.
"Tentunya ini memotivasi saya, PKB, dan NU untuk terus berjuang dan berbuat untuk kebinekaan dan kemanusiaan, seperti warisan Gus Dur yang memang NU dan PKB menjadi kekuatan penopang NKRI dan kebinekaan," katanya.