Jakarta (Antaranews Babel) - Pengamat politik dari Charta Politica Muslimin menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar lebih tepat bergabung dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2018.
"Karena secara kursi Gerindra tidak cukup untuk mengusung Prabowo tanpa berkoalisi dengan partai lain. Memang ada PKS, tetapi Gerindra dan PKS secara resmi belum mendeklarasikan diri untuk mengusung Prabowo," kata Muslimin di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, agak berat bagi Muhaimin untuk digandeng sebagai calon wakil presiden oleh Joko Widodo karena dari sisi jumlah kursi untuk pencalonan, Jokowi sudah bisa maju tanpa ada dukungan PKB.
"Apalagi, masih banyak ketua umum partai lain yang bisa bersaing dengan Muhaimin," kata Muslimin.
Ia menyebut Romahurmuziy dari PPP yang terlebih dahulu mengarahkan dukungan partainya kepada Jokowi dan Airlangga Hartanto dari Golkar yang memiliki kursi DPR jauh lebih besar daripada PKB.
Menurut Muslimin, upaya Muhaimin menawarkan diri kepada beberapa bakal capres menunjukkan belum adanya sinyal yang diberikan Jokowi untuk menggandengnya.
"Ia mencoba untuk menyebut bisa berpaling ke calon lain dan berupaya untuk memberikan bargaining kepada Jokowi agar segera untuk melamarnya," ujar Muslimin.
Berita Terkait
Cek fakta, artikel Cak Imin sodorkan nama Anies sebagai menteri
22 Oktober 2024 14:20
Prabowo tunjuk Muhaimin Iskandar jadi Menko Pemberdayaan Masyarakat
21 Oktober 2024 00:57
Jelang pengumuman kabinet, Cak Imin penuhi panggilan Prabowo ke Istana
20 Oktober 2024 21:41
PKB isyaratkan Cak Imin jabat menteri bidang perekonomian
17 Oktober 2024 13:50
Muhaimin Iskandar usulkan sistem pemilu diubah total
25 Agustus 2024 19:25
PKB umumkan kepengurusan periode 2024-2029 pada Senin
25 Agustus 2024 18:18
Muhaimin: Ganggu PKB berarti ganggu konstitusi negara
25 Agustus 2024 14:53
PBNU panggil Muhaimin Iskandar Pada Rabu esok
20 Agustus 2024 14:55