Pangkalpinang (Antaranews Babel) - PT Timah Tbk menerapkan penambangan bijih timah yang ramah lingkungan, guna menjaga kelestarian lingkungan di wilayah operasional perusahaan berplat merah itu.
"Kita terus berusaha melakukan inovasi teknologi dan proses penambangan. Untuk teknologi ramah lingkungan ini, PT Timah sudah menyiapkannya sejak 2012," kata Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk, Alwin Albar di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan konsep teknologi penambangan yang diterapkan yaitu sub surface mining dan PT Timah sudah melakukan eksperimen dan improve di akhir 2012.
"Poses pematenan sudah dilakukan sejak 2015 dan mulai dioperasikan pada Februari 2018," ujarnya.
Alwin mengatakan saat ini teknologi sub surface mining baru dioperasikan untuk penambangan di darat dan ditargetkan 2019 teknologi diterapkan penambangan di laut. Dalam penerapannya PT Timah akan menggandeng masyarakat sebagai mitra untuk menggunakan teknologi tersebut.
"Kami baru mendistribusikan sebanyak 30 unit untuk penambangan di Bangka, dan 10 unit di Belitung. Memang masih belum banyak karena pendistribusian baru dibuka pada Mei kemarin," ujarnya.
Sementara itu, Mantan Ketua Dewan Nasional Walhi Nur Kholis mendukungan dan mengapresiasi terhadap tranformasi teknologi yang dilakukan PT Timah Tbk.
"Sejauh ini saya lihat PT Timah sudah mengembangkan banyak hal. Salah satunya, peremajaan teknologi produksi yang lebih ramah lingkungan," katanya.
Nur Kholis juga sebagai mantan Ketua Komnas HAM 2015?2016 mengatakan sebagai perusahaan negara, PT Timah memang sudah harus memikirkan cara untuk mengadaptasi teknologi baru yang minim kerusakan.
"Memang agak mahal, tapi di sinilah negara harus hadir," katanya.