Pangkalpinang (Antara Babel) - Kerajinan tenun cual di Provinsi Bangka Belitung diminati pasar Eropa karena kerajinan tersebut memiliki kualitas dan ciri khas yang unik.
"Saat ini perajin tenun cual cukup kewalahan memenuhi pesanan konsumen di Benua Eropa, seperti Belanda, Prancis, Spanyol, Swiss dan negara lainnya," kata Kepala Bidang IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babel Darnis Rachmiyati di Pangkalpinang, Kamis.
Selain itu, kata dia, kain tenun cual ini diminati konsumen di Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan negara Asia lainnya.
"Sampai saat ini, kami belum mendapatkan data berapa banyak kain cual yang dipasarkan di pasar Eropa dan Asia karena konsumen berurusan atau bertransaksi langsung dengan perajin," ujarnya.
Ia mengatakan, produk tenunan kain cual mempunyai keunikannya tersendiri dengan motifnya hanya ada dua, yaitu flora dan fauna seperti kembang gajah, burung hong, bebek-bebekan, dan naga bertarung. China mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam perkembangan kain cual di Bangka.
Sementara itu, produk kain cual ini cukup beraneka seperti songket, kain panjang, selendang, pakaian jadi seperti kemeja, pakaian Muslim, dan pengantin cukup tinggi.
"Motif yang ada di kain cual tersebut menggunakan benang emas, sehingga mampu menarik perhatian konsumen di tingkat nasional dan internasional," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, permintaan kain cual ini tidak lagi sebanding dengan produksi kain yang dihasilkan perajin yang kurang memadai.
"Sampai saat ini, kerajinan tenun masih dilakukan secara tradisional sehingga membutuhkan waktu lama untuk membuat satu lembar kain. Satu lembar kain membutuhkan waktu satu minggu hingga satu bulan tergantung tingkat kesulitan motif kain tersebut," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya terus melakukan pelatihan kepada generasi muda untuk dapat melestarikan kain tenun ini.
Selain itu, memberikan bantuan alat tenun semi moderen untuk meningkatkan produksi kain tersebut.
"Mudah-mudahan dengan upaya ini akan meningkatkan produksi dan kualitas kain tenun cual perajin, sehingga perajin tidak lagi kesulitan memenuhi permintaan pasar," katanya.
Berita Terkait
Diskop dan UMKM Babel serahkan bantuan alat produksi untuk 14 pelaku usaha coklat dan tenun
24 Juli 2024 19:22
Persikindo minta Babel terapkan pembelajaran menenun cual di SMK
22 Juli 2024 10:40
Babel gaungkan cinta batik tenun cual
12 Juli 2024 09:44
Babel bina remaja Desa Limbongan tekuni Tenun Gunong Lumut
25 Februari 2024 10:47
Miliki peralatan yang cukup memadai, Safriati ingin desa Limbongan jadi sentra tenun
23 Februari 2024 15:46
Bangka Belitung promosikan tenun cual di Limoff Event
17 Mei 2023 11:21
Pj Gubernur Suganda disambut kalungan kain tenun khas Kendari
11 April 2023 22:24