Koba, (Antara Babel) - Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Adet Maskur meminta penjarahan terhadap monasit atau sisa olahan produksi bijih timah yang mengandung banyak mineral ikutan segera dihentikan karena produk tersebut memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Jika tidak dihentikan maka berdampak terhadap daerah penghasil timah dan tidak menutup kemungkanan berpotensi terjadi kerugian negara cukup besar," ujarnya di Koba, Rabu.
Hal itu dikemukakannya menyikapi terungkapnya beberapa kasus belakangan ini terkait adanya warga yang menjarah sisa olahan pasir timah di lahan milik negara di antaranya lahan milik PT Koba Tin yang mencapai puluhan ton.
"Ini sebenarnya tugas pihak perusahaan negara itu untuk menjaga monasit jangan sampai dijarah, demikian juga aparat kepolisian kami berharap kasus pencurian monasit diusut hingga tuntas," ujarnya.
Ia mengatakan, DPRD hanya bersifat mengimbau kepada aparat terkait upaya untuk mengawal ketat monasit sehingga tidak dijarah, apalagi sampai dijual hingga ke luar Pulau Bangka.
"Kalau ada yang menjarah atau mencuri sisa olahan pasir timah tersebut, tentu ada oknum yang menampungnya karena tidak mungkin barang tersebut dicuri tetapi tidak ada yang membeli. Ini yang harus diungkap," ujarnya.
Ia mengatakan, monasit sudah menjadi topik pembicaraan sejak lama karena mengandung mineral ikutan di antaranya terkandung uranium, thorium, dan rare mineral eart atau logam tanah jarang (LTJ).
"LTJ sendiri logam unik yang lazim digunakan di industri otomotif, elektronik, telekomunikasi dan persenjataan," ujarnya.
Justru itu, kata dia, monasit jangan sampai dijarah untuk menghindari penyelundupan karena bahan baku monasit ini memiliki nilai ekonomis tinggi di luar negeri.
Pasir timah Bangka berdasarkan data dari dinas terkait memiliki banyak kandungan produk turunan di antaranya ilmenite, zircon (Zr), monazite/monasit, turmalin, topaz, wolframit (W), berilium (Be), thorium (Tb), aurum (Au), lithium (Li), valadium.
Ada sekitar 30 produk turunan pasir timah tersebut, termasuk monasit yang merupakan sisa pengolahan bijih timah, katanya.
