Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung mendorong Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mewaspadai kenaikan inflasi di penghujung 2018, dengan memperkuat koordinasi antar instansi bersama pihak terkait.
"Di penghujung tahun, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) perlu memperkuat koordinasi antar instansi untuk memitigasi risiko inflasi yang muncul setiap akhir tahun," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Babel, Tantan Heroika, Senin.
Ia mengatakan, tekanan inflasi muncul dari kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memberikan andil inflasi 0,34 persen. Inflasi yang terjadi pada kelompok ini disebabkan adanya kenaikan tarif angkutan udara yang memberikan andil inflasi 0,35 persen.
Oleh karena itu, perlu koordinasi dan sinergisitas antar instansi dan pihak terkait untuk melakukan upaya pengendalian inflasi jangka pendek, seperti implementasi program pasar murah dan koordinasi dengan distributor dan maskapai penerbangan untuk pengendalian harga.
"Inflasi rendah di bulan November merupakan peluang yang baik agar pencapaian inflasi 2018 dapat tercapai. Meskipun begitu, seluruh pemangku kepentingan tetap harus mengawal perkembangan inflasi sampai Desember 2018," ujarnya.
Perkiraan adanya peningkatan inflasi di Desember 2018 dikarenakan adanya hari besar Natal dan perayaan akhir tahun yang akan mendorong jumlah permintaan pengguna transportasi.
"Tekanan terutama bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara karena sehubungan dengan hari libur nasional. Selain itu, permintaan bahan pangan juga meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat," ujarnya.
Dari sisi produksi, risiko gagal panen dan terbatasnya aktivitas nelayan seiring dengan meningkatnya curah hujan dan tinggi gelombang di Bangka Belitung berpotensi untuk membatasi jumlah pasokan.
"Meningkatkan pasokan bahan pangan dan memperlancar arus distribusi barang merupakan langkah penting yang harus dilakukan, karena secara historis permintaan akan meningkat pada akhir tahun dan akan mempengaruhi pembentukan harga," ujarnya.
Selain itu, melakukan edukasi kepada masyarakat agar bijak dalam berkonsumsi juga merupakan langkah yang tidak kalah penting.
"Seluruh perangkat daerah harus meningkatkan kewaspadaan dan memitigasi risiko – risiko yang mungkin muncul di penghujung tahun 2018," ujarnya.