Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengintensifkan kinerja juru pemantau jentik (Jumantik), guna menekan kasus demam berdarah dengue(DBD) selama musim hujan dan panca roba di daerah itu.
"Kita mengerahkan Jumantik ke masing-masing rumah penduduk, untuk memberantas sarang dan tempat bertelur nyamuk," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel, Mulyono ,di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, optimalisasi kinerja Jumantik memantau dan membasmi jentik nyamuk aedes aegipty ini sesuai Surat Edaran Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan dalam menekan kasus berbagai penyakit berbasis lingkungan ini.
"Dalam surat edaran ini, Jumantik tidak hanya menjadi pemantau dan pembasmi sarang nyamuk, tetapi juga sebagai agen dalam mengubah pola hidup maupun pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap bahaya DBD," ujarnya.
Selain itu, peningkatan kinerja petugas Jumantik ini mengingat kasus DBD pada 2018 yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, karena kesadaran masyarakat memberantas sarang nyamuk kurang.
Jumlah masyarakat terjangkit DBD selama 2018 mencapai 768 orang atau bertambah 535 dibandingkan 2017 yang hanya 233 kasus.
"Dua dari 768 pasien DBD yang ditangani di rumah sakit meninggal dunia, karena penyakit yang dideritanya sudah cukup akut," katanya.
Menurut dia, tugas Jumantik pada 2019 lebih dari sekadar memeriksa dan membasmi jentik, tetapi mereka harus bisa mengubah pola pikir, perilaku dan kepedulian masyarakat.
"Kepedulian masyarakat bisa dimulai dari hal kecil, misalnya membuka pintu jika Jumantik datang untuk memeriksa rumahnya. Setelah dikunjungi Jumantik, mereka harus mengerti apa saja yang dilakukan untuk membasmi jentik nyamuk ini seperti menguras tempat penampungan air sendiri dan lainnya," kata Mulyono.