Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membekali petani dan eksportir lada putih dalam menghadapi pasar dunia, sebagai upaya menggalakan ekspor pertanian diera digital di daerah itu.
"Kegiatan ini untuk mempersiapkan petani milenial memasuki pasar impor," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Saifuddin Zuhri usai kegiatan sosialisasi tekhnis persyaratan ekspor lada putih di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari program Kementerian Pertanian dalam gerakan "Agro Gemilang 2019" untuk meningkatkan ekspor hasil pertanian di daerah ini.
"Petani dan eksportir milenial ini harus mengetahui persyaratan dalam mengekspor lada putih. Jangan sampai komoditas yang diekspor ditolak oleh negara tujuan ekspor lada tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, Balai Karantina Pertanian memberikan pembekalan tekhnis persyaratan ekspor pertanian kepada petani dan eksportir milenial di daerah ini.
Selain itu, pihaknya juga mengajak para petani mengunjungi gudang lada putih dan perkebunan lada di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, agar mereka memahami proses budidaya dan tahapan mengekspor komoditas khas daerah ini.
"Kita mengajak petani ini melihat langsung proses budidaya, pengemasan hingga ke pelabuhan dan kantor karantina," katanya.
Menurut dia kegiatan ini lebih difokuskan kepada generasi milenial, karena mereka penerus bangsa dan sebagai pengganti eksportir komoditas ini.
"Presiden Joko Widodo sudah mengatakan agar seluruh pihak untuk mempersiapkan generasi milenial memasuki era perdagangan digital," katanya.