Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat ekspor lada putih pada 2018 di 15 negara tujuan sebanyak 2.600 ton dan Singapura serta Vietnam yang mendominasi ekspor komoditas khas daerah itu.
"Kami cukup heran, Vietnam merupakan negara penghasil lada putih dunia masih mendominasi ekspor lada putih Bangka Belitung," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Saifuddin Zuhri di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan total ekspor lada putih Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2018 sebanyak 2.600.942 kilogram dan dikirim ke 15 negara tujuan dengan rincian Singapura 278.504,85 kilogram, Vietnam 890.511 kilogram, Jerman 676.501 kilogram, Belanda 127.350 kilogram.
Selanjutnya ekspor lada putih ke Taiwan sebanyak 259.027 kilogram, Jepang 100.539 kilogram, Malaysia 90.500 kilogram, Prancis 75.000 kilogram, Algeria 1 kilogram, Amerika Serikat 0,25 kilogram, Saudi Arabia 1 kilogram, India 58.002 kilogram, Oman 2 kilogram, Korea Selatan 45.000 kilogram dan Pakistan 1,5 kilogram.
"Ekspor lada putih ke Vietnam cukup tinggi. Ini membuktikan kualitas dan cita rasa lada Bangka Belitung lebih baik dibandingkan daerah dan negara lainnya," ujarnya.
Menurut dia lada putih merupakan komoditas unggulan pemerintah daerah dan masyarakat Bangka Belitung, karena memiliki cita rasa dan aroma khas yang diminati pasar dunia.
"Sebagian besar lada putih ini diekspor langsung ke negara tujuan melalui Pelabuhan Pangkalbalam, sementara selebihnya dikirim melalui pelabuhan internasional daerah lainnya," ujarnya.
Ia berharap kedepannya lada putih daerah ini diterima oleh seluruh dunia, sehingga akan meningkatkan harga dan hasil lada petani di daerah ini.
"Mudah-mudahan tahun ini ada peningkatan ekspor dibandingkan 2018 dan diharapkan petani lebih bergairah mengembangkan usaha perkebunan ladanya untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi," katanya.