Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta warga korban banjir di Kabupaten Bangka mewaspadai serangan buaya, guna mengantisipasi korban jiwa karena serangan reptil tersebut.
"Kami sudah mengimbau korban banjir tidak mendekati sungai dan kawasan yang terkena banjir," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Selain itu, tim gabungan penanganan bencana juga telah bersiaga di tenda-tenda pengungsian di Desa Deniang, Kayu Besi dan Dusun Transmigrasi Kabupaten Bangka yang terendam banjir setinggi 40 centi meter hingga satu meter lebih.
"Desa dan dusun yang terkena banjir berdekatan dengan sungai, sehingga buaya bisa masuk ke pemukiman warga untuk mencari mangsa," ujarnya.
Menurut dia biasanya buaya tersebut akan masuk ke daerah banjir untuk mencari hewan peliharaan warga yang mati terjebak banjir.
"Kita sudah memperingatkan warga untuk tidak mendekati daerah-daerah yang masih terendam banjir, untuk menghindari serangan buaya ini," katanya.
Kepala Dinkesos Kepulauan Babel M Aziz Haradad meminta warga tidak hanya mewaspadai banjir, tetapi juga serangan buaya yang mulai mengganas menyerang manusia.
"Kita sering menerima laporan masyarakat korban banjir bahwa buaya sering muncul di pemukiman terkena banjir," ujarnya.
Menurut dia buaya itu tidak sekedar muncul tetapi juga menyerang korban banjir.
"Saat ini banyak sungai yang rusak karena penambangan timah dan rawa-rawa, hutan bakau banyak beralih fungsi menjadi pemukiman dan pembangunan pabrik, sehingga mengganggu habitat buaya ini," ujarnya.