Pangkalpinang (Antara Babel) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) cabang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berharap, Kegiatan Politik Pemilihan Presiden (Pilpres) bisa mengedepankan pendidikan politik dan berdemokrasi yang baik bagi rakyat agar dapat dimengerti dan dirasakan.
"Sebuah kehidupan politik demokrasi memerlukan basis moral dan rasionalitas agar makna demokrasi dapat terwujud dalam kehidupan nyata sehari-hari," ujar ketua DPW LDII Provinsi Babel, Nardi Pratomo, di Pangkalpinang, Rabu.
Menurut dia, di era sekarang ini rakyat masih belum sepenuhnya mendapat penjelasan tentang demokrasi sesungguhnya sehingga membuat masyarakat berfikir bahwa pemilu hanya sebagai pasar suara.
"Keadaan tersebut menjelaskan betapa pentingnya pendidikan politik sehingga penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilu Umum (KPU) mendapat tugas tambahan untuk melakukan tugas pendidikan demokrasi bagi seluruh lapisan rakyat agar konsolidasi demokrasi secara subtansi dapat segera terwujud," ujarnya.
Ia berharap praktek demokrasi dapat menuju terjadinya konsolidasi demokrasi yang mengakibatkan rakyat semakin percaya.
"Demokrasi dapat mencerminkan kedaulatan rakyat yang sesungguhnya sehingga dapat mencapai tujuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, agar para elite politik mampu menerapkan kaedah-kaedah demokrasi yang subtansial dan berdasarkan kaedah ahlak yang mulia dengan mengedepankan Pancasila dasar kehidupan bernegara.
"Siapapun presiden yang terpilih mampu menjadi pemimpin yang amanah agar dapat mewujudkan kedaulatan teritorial NKRI, kedaulatan pangan, energi, pertahanan keamanan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kedaulatan finansial," ujarnya.