Bangka Barat (Antara Babel) - Jajaran Polisi Resor Bangka barat, Kepulauan Bangka Belitung secara serentak memberikan sosialisasi tata tertib berlalu lintas di seluruh sekolah menengah di daerah itu untuk menekan kasus kecelakaan.
"Kegiatan ini kami lakukan dalam rangka peringatan HUT Polantas ke-58, sekaligus dalam upaya mendekatkan polisi ke masyarakat," ujar Kapolres Bangka Barat AKBP Djoko Purnomo melalui Kasat Lantas AKP Adnan Wahyu Kashogi di Muntok, Senin.
Ia mengatakan, sosialisasi tertib berlalu lintas ke sekolah-sekolah direalisasikan dalam bentuk penugasan kepada para anggota Sat Lantas dan Polisi Sektor beserta jajarannya untuk menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah.
"Kegiatan ini tidak hanya kami lakukan di Kecamatan Muntok sebagai ibu kota kabupaten, namun juga di setiap kecamatan yang kami lakukan dari pagi hingga siang hari," kata dia.
Ia mencontohkan, Kasat lantas bertindak sebagai pembina upacara di SMA Negeri I Muntok, sedangkan anggota Sat Lantas yang lain juga menjadi pembina upacara, baik di tingkat sekolah atas maupun sekolah menengah pertama (SMP).
"Di Kecamatan-kecamatan yaitu Kecamatan Simpang Teritip, Jebus, Parittiga, Kelapa dan Tempilang, para Kapolsek juga kami kerahkan untuk menjadi pembina upacara di wilayahnya masing-masing," kata dia.
Ia menambahkan, dalam upacara tersebut dibacakan amanat Kapolri dalam rangka HUT Polantas ke-58 Tahun, dan dilanjutkan dengan berbagai imbauan dari polisi yang mengharapkan para pelajar di daerah itu bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
Kapolres menerangkanm kegiatan sosialisasi di setiap sekolah itu diharapkan bisa menjadi media efektif karena polisi berhadapan langsung dengan para pelajar, sehingga pesan-pesan tertib berlalu lintas bisa langsung sampai.
"Para pelajar itu merupakan elemen penting di masyarakat dalam berlalu-lintas, maka dari itu kami bersama-sama para guru dan orang tua akan terus berupaya menanamkan jiwa disiplin berlalu-lintas kepada anak-anak sekolah di daerah itu," kata dia.
Menurut catatan dari Satlantas Polres Bangka Barat, sejak Januari hingga Akhir Agustus 2013 di daerah itu telah terjadi 33 kasus kecelakaan di jalan raya, dari kasus itu mengakibatkan sebanyak 32 orang meninggal dunia dan dua orang mengalami luka parah.
"Kami berharap dengan adanya sosialisasi langsung ke para pelajar, jumlah kasus kecelakaan di jalan raya akan semakin berkurang sehingga bisa terwujud lalu lintas yang aman, tertib, disiplin dan lancar," kata dia.