Bupati Bangka Mulkan mendorong masyarakat di daerah itu untuk secara serius mengembangkan potensi budaya yang dimiliki.

"Kita memiliki banyak budaya yang dimiliki oleh masing-masing kelompok masyarakat, seperti umat Islam memiliki budaya rebokasan begitu pula dari etnis Tionghoa yang memiliki budaya sembahyang kubur," kata dia di Sungailiat, Senin, saat membuka Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SD tingkat Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Bupati Mulkan mengatakan kekayaan budaya yang tersimpan itu harus dikembangkan, baik pada tingkat nasional maupun Internasional, guna menunjang sektor pariwisata daerah.

"Harus ada suatu 'event' budaya yang melibatkan ribuan orang supaya diketahui seluruh masyarakat di Indonesia, jangan hanya cuma puluhan orang," ujar dia.

Dia mengatakan keindahan potensi wisata alam yang ditawarkan ke wisatawan tidaklah akan sempurna kalau tidak ditopang dengan pemanfaatan potensi budaya daerah.

"Keindahan pariwisata pantai misalnya harus seiring dengan wisata budaya, karena wisatawan dapat menikmati alam dan budaya," kata dia.

Selain perlu dikembangkannya budaya lokal, kata dia, usaha meningkatkan usaha kerajinan masyarakat juga perlu dilakukan guna menyediakan aneka cendera mata bagi pengunjung.

"Pengunjung atau wisatawan, dia sengaja berkunjung untuk menikmati suasana objek wisata, budaya dan cendera mata untuk dibawa pulang," katanya.

Ia mengatakan banyak bahan dari lingkungan yang dapat diolah menjadi suatu kerajinan yang memiliki nilai jual dan diminati wisatawan, seperti halnya cendera mata dilakukan di Pulau Jawa, Bali, dan daerah lain di Indonesia.

Menyambut ditetapkannya kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata, kata dia, semua lapisan masyarakat setempat harus mempersiapkan segala sesuatunya agar program itu dapat berjalan sesuai yang diharapkan bersama.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019