Muntok (Antara Babel) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, akan mengoptimalkan sosialisasi melalui spanduk dan baliho untuk menjaring partisipasi masyarakat pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
"Anggaran sosialisasi untuk Pilpres tidak sebesar sosialisasi pemilu legislatif kemarin, jadi kami akan mengoptimalkannya melalui alat peraga berupa spanduk dan baliho yang akan dipasang di seluruh desa dan kelurahan," kata Komisioner KPU Kabupaten Bangka Barat Yulizar di Muntok, Jumat.
Ia menjelaskan, minimnya anggaran sosialisasi tersebut juga tidak memungkinkan KPU untuk merekrut kembali para relawan demokrasi seperti pada pileg lalu.
Diakuinya, anggaran sosialisasi Pilpres sangat minim sehingga tidak memungkinkan untuk meningkatkan sosialisasi tatap muka, rekrutmen relawan demokrasi dan mengoptimalkan sosialisasi melalui media massa.
"Kami berharap dengan minimnya anggaran yang ada, kawan-kawan dari parpol dan tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden lebih aktif menjaring aspirasi masyarakat, sehingga pesta demokrasi berjalan sukses," kata dia.
Ia berharap peran aktif dari semua pihak mampu meningkatkan jumlah pemilih pada pemilihan presiden yang akan diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kami targetkan mampu melewati 75 persen pemilih seperti pada pileg 9 April lalu dimana angka pertisipasi mencapai 75,65 persen," katanya.
Untuk mencapai target tersebut, katanya, semua pihak diharapkan berperan aktif dalam memberikan kesadaran bahwa satu suara menentukan nasib bangsa dan negara.
Terkait dengan sosialisasi tatap muka, kata dia, dengan anggaran yang minim, pihaknya kemungkinan hanya akan menggelar sosialisasi terkait tahapan-tahapan dan tata cara menyalurkan hak suara kepada kalangan pemilih pemula.
"Kami harapkan sosialisasi di kalangan pelajar dan pemuda ini mampu meminimalkan golput," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Anggaran sosialisasi untuk Pilpres tidak sebesar sosialisasi pemilu legislatif kemarin, jadi kami akan mengoptimalkannya melalui alat peraga berupa spanduk dan baliho yang akan dipasang di seluruh desa dan kelurahan," kata Komisioner KPU Kabupaten Bangka Barat Yulizar di Muntok, Jumat.
Ia menjelaskan, minimnya anggaran sosialisasi tersebut juga tidak memungkinkan KPU untuk merekrut kembali para relawan demokrasi seperti pada pileg lalu.
Diakuinya, anggaran sosialisasi Pilpres sangat minim sehingga tidak memungkinkan untuk meningkatkan sosialisasi tatap muka, rekrutmen relawan demokrasi dan mengoptimalkan sosialisasi melalui media massa.
"Kami berharap dengan minimnya anggaran yang ada, kawan-kawan dari parpol dan tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden lebih aktif menjaring aspirasi masyarakat, sehingga pesta demokrasi berjalan sukses," kata dia.
Ia berharap peran aktif dari semua pihak mampu meningkatkan jumlah pemilih pada pemilihan presiden yang akan diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kami targetkan mampu melewati 75 persen pemilih seperti pada pileg 9 April lalu dimana angka pertisipasi mencapai 75,65 persen," katanya.
Untuk mencapai target tersebut, katanya, semua pihak diharapkan berperan aktif dalam memberikan kesadaran bahwa satu suara menentukan nasib bangsa dan negara.
Terkait dengan sosialisasi tatap muka, kata dia, dengan anggaran yang minim, pihaknya kemungkinan hanya akan menggelar sosialisasi terkait tahapan-tahapan dan tata cara menyalurkan hak suara kepada kalangan pemilih pemula.
"Kami harapkan sosialisasi di kalangan pelajar dan pemuda ini mampu meminimalkan golput," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014