Sebanyak 24 proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dari Universitas Bangka Belitung (UBB) dan 4 proposal dari Polman Babel menjadi bahan seleksi tim Monev Eksternal dari Kemenristek Dikti, untuk tiket menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) pada bulan Agustus mendatang.
Kasubdit Penyelarasan Kebutuhan Dunia Kerja Kemenristek Dikti, Tio Mega Gultom memberikan inspirasi dan motivasi kepada para mahasiswa agar tidak sekedar mengandalkan ijazah dengan IPK yang tinggi saja.
Hasil survey yang dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan adalah bagaimana leadership seseorang yang mampu bekerja dalam tim, memiliki keterampilan lain dan karakter orang tersebut akan dipantau juga dari media sosialnya.
"Jadi tidak harus pinter, cumloade, IPK tinggi, tidak. Malah mereka tidak menginginkan itu saja, jadi ada namanya surat keterangan pendamping ijazah, mungkin kalian punya sertifikat-sertifikat, pernah mengikuti apa dan dimana. Itu salah satu yang dilihat, dan kami sudah menanyakan langsung, media sosial adek-adek juga akan dilihat," kata Tio.
Mewakili tim reviewer, Aam Amaningsih Jumhur (UNJ), menyampaikan pelaksanaan Monev eksternal yang telah dilaksanakan selama 2 hari di Kampus Terpadu UBB sangat terkesan dari hasil potensi akan keterbaruan inovasi penelitian PKM yang telah dipresentasikan oleh setiap tim.
"Luar biasa, kami sangat terkesan di UBB ini, ternyata luar biasa potensi penelitiannya dari hasil kami melakukan monitoring hibah PKM," ujarnya.
Menurut Aam, banyak hal keterbaruannya di material, dari kimia, entah itu dari fisika, dan ini perlu ada tindak lanjut, sehingga penelitian-penelitian riset dasar itu dijadikan riset terapan.
"Jika diperkenankan ini bisa kolaborasi dengan kami di Jakarta, supaya ada penambah pengetahuan dan referensi hibah-hibah lain yang bisa kita lakukan," ujarnya.
Wakil Rektor II UBB, Sri Rahayu, memberi ucapan terimakasih kepada tim Monev dan dosen pembimbing yang tidak patah semangat, karena dari monitoring ternyata hasil-hasil penelitian mahasiswa UBB dan Polman Babel cukup membanggakan, dan tentunya momen ini dapat membantu mahasiswa dalam tugas akhirnya.
"Harapan kami tentunya selama dua hari ini, hasil-hasil penelitian yang sudah disampaikan peserta baik dari Polman maupun UBB tidak mengecewakan. Insyaallah ada yang ikut dalam PIMNAS," ujarnya.
Dirjen Belmawa Didin Wahidin menjelaskan bahwa PKM ini sesuatu yang dirancang untuk memberikan manfaat yang besar, dengan tujuan apapun yang kita lakukan harus memberikan kontribusi sekecil apapun untuk mencapai tujuan kita hidup berbangsa dan bernegara.
Bangsa ini tidak boleh menjadi bangsa yang rendah diri dihadapan yang lain, bangsa ini harus menjadi setara dengan bangsa yang lain, kemudian bisa bersaing dan bertanding dengan bangsa yang lain.
"Dari hasil-hasil prestasi mahasiswa Indonesia, baik ditingkat nasional maupun internasional akan menjadi kepercayaan diri bangsa," ujarnya.
Pada pembukaan PIMNAS bulan Agustus mendatang dan bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) yang pelaksanaan kegiatannya bersamaan di Bali, dan dibuka langsung oleh Menteri Ristek Dikti, dan direncanakan Presiden RI akan hadir dalam kegiatan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kasubdit Penyelarasan Kebutuhan Dunia Kerja Kemenristek Dikti, Tio Mega Gultom memberikan inspirasi dan motivasi kepada para mahasiswa agar tidak sekedar mengandalkan ijazah dengan IPK yang tinggi saja.
Hasil survey yang dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan adalah bagaimana leadership seseorang yang mampu bekerja dalam tim, memiliki keterampilan lain dan karakter orang tersebut akan dipantau juga dari media sosialnya.
"Jadi tidak harus pinter, cumloade, IPK tinggi, tidak. Malah mereka tidak menginginkan itu saja, jadi ada namanya surat keterangan pendamping ijazah, mungkin kalian punya sertifikat-sertifikat, pernah mengikuti apa dan dimana. Itu salah satu yang dilihat, dan kami sudah menanyakan langsung, media sosial adek-adek juga akan dilihat," kata Tio.
Mewakili tim reviewer, Aam Amaningsih Jumhur (UNJ), menyampaikan pelaksanaan Monev eksternal yang telah dilaksanakan selama 2 hari di Kampus Terpadu UBB sangat terkesan dari hasil potensi akan keterbaruan inovasi penelitian PKM yang telah dipresentasikan oleh setiap tim.
"Luar biasa, kami sangat terkesan di UBB ini, ternyata luar biasa potensi penelitiannya dari hasil kami melakukan monitoring hibah PKM," ujarnya.
Menurut Aam, banyak hal keterbaruannya di material, dari kimia, entah itu dari fisika, dan ini perlu ada tindak lanjut, sehingga penelitian-penelitian riset dasar itu dijadikan riset terapan.
"Jika diperkenankan ini bisa kolaborasi dengan kami di Jakarta, supaya ada penambah pengetahuan dan referensi hibah-hibah lain yang bisa kita lakukan," ujarnya.
Wakil Rektor II UBB, Sri Rahayu, memberi ucapan terimakasih kepada tim Monev dan dosen pembimbing yang tidak patah semangat, karena dari monitoring ternyata hasil-hasil penelitian mahasiswa UBB dan Polman Babel cukup membanggakan, dan tentunya momen ini dapat membantu mahasiswa dalam tugas akhirnya.
"Harapan kami tentunya selama dua hari ini, hasil-hasil penelitian yang sudah disampaikan peserta baik dari Polman maupun UBB tidak mengecewakan. Insyaallah ada yang ikut dalam PIMNAS," ujarnya.
Dirjen Belmawa Didin Wahidin menjelaskan bahwa PKM ini sesuatu yang dirancang untuk memberikan manfaat yang besar, dengan tujuan apapun yang kita lakukan harus memberikan kontribusi sekecil apapun untuk mencapai tujuan kita hidup berbangsa dan bernegara.
Bangsa ini tidak boleh menjadi bangsa yang rendah diri dihadapan yang lain, bangsa ini harus menjadi setara dengan bangsa yang lain, kemudian bisa bersaing dan bertanding dengan bangsa yang lain.
"Dari hasil-hasil prestasi mahasiswa Indonesia, baik ditingkat nasional maupun internasional akan menjadi kepercayaan diri bangsa," ujarnya.
Pada pembukaan PIMNAS bulan Agustus mendatang dan bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) yang pelaksanaan kegiatannya bersamaan di Bali, dan dibuka langsung oleh Menteri Ristek Dikti, dan direncanakan Presiden RI akan hadir dalam kegiatan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019