Tim gabungan SAR Pontianak, Kalbar, secara resmi menghentikan pencarian terhadap empat ABK Tug Boat Mega 09 yang tenggelam di perairan laut Ketapang sepekan lalu.
"Pencarian kami hentikan pada hari ketujuh atau Minggu (21/7) kemarin, karena pencarian mulai kami lakukan, Senin lalu (15/7), hingga kini ke empat ABK tersebut tidak juga kami ketemukan," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika di Pontianak, Senin (22/7).
Tim gabungan SAR tersebut melibatkan dari Basarnas Pontianak (Pos SAR Ketapang), Polair, TNI-AL, KSOP, SROP, agen kapal dan nelayan setempat.
"Karena hingga pukul 17.00 WIB pencarian di hari ke tujuh, Minggu (21/7) korban belum juga ditemukan dan tujuh hari pencarian merupakan batas maksimal operasi pencarian tim SAR. Maka, kami (Tim SAR gabungan), pihak agen dan perwakilan keluarga korban menghentikan pencarian," katanya menjelaskan.
Namun, pencarian tersebut dapat dilakukan jika sewaktu-waktu kembali ditemukannya tanda keberadaan ke empat korban tersebut.
"Kemarin pencarian dimulai dari pagi sekitar pukul 06.00 WIB dengan melakukan koordinasi pencarian dan kemudian tim gabungan langsung melakukannya dengan menyisir permukaan perairan hingga radius 168 NM. Hingga sore ke empat korban belum juga ditemukan. Karena pertimbangan waktu sudah malam dan gelap maka pencarian kami hentikan," katanya.
Hery menambahkan, pada pencarian tersebut tim gabungan melibatkan Rigid Inflatable Boat ( RIB ) Pos SAR Ketapang, satu tugboat Mitra Jaya 18, dan 11 kapal nelayan.
Akan tetapi hingga petang proses pencarian di hari ke tujuh itu masih belum menemukan ke empat ABK Mega 09 yang tenggelam dan hilang sejak satu minggu lalu, katanya.
"Mengingat pencarian sudah memasuki batas maksimal prosedur yang berlaku, maka Tim SAR gabungan melakukan mediasi dan mufakat untuk menghentikan pencarian hingga terdapat tanda keberadaan ke empat ABK tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Pencarian kami hentikan pada hari ketujuh atau Minggu (21/7) kemarin, karena pencarian mulai kami lakukan, Senin lalu (15/7), hingga kini ke empat ABK tersebut tidak juga kami ketemukan," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika di Pontianak, Senin (22/7).
Tim gabungan SAR tersebut melibatkan dari Basarnas Pontianak (Pos SAR Ketapang), Polair, TNI-AL, KSOP, SROP, agen kapal dan nelayan setempat.
"Karena hingga pukul 17.00 WIB pencarian di hari ke tujuh, Minggu (21/7) korban belum juga ditemukan dan tujuh hari pencarian merupakan batas maksimal operasi pencarian tim SAR. Maka, kami (Tim SAR gabungan), pihak agen dan perwakilan keluarga korban menghentikan pencarian," katanya menjelaskan.
Namun, pencarian tersebut dapat dilakukan jika sewaktu-waktu kembali ditemukannya tanda keberadaan ke empat korban tersebut.
"Kemarin pencarian dimulai dari pagi sekitar pukul 06.00 WIB dengan melakukan koordinasi pencarian dan kemudian tim gabungan langsung melakukannya dengan menyisir permukaan perairan hingga radius 168 NM. Hingga sore ke empat korban belum juga ditemukan. Karena pertimbangan waktu sudah malam dan gelap maka pencarian kami hentikan," katanya.
Hery menambahkan, pada pencarian tersebut tim gabungan melibatkan Rigid Inflatable Boat ( RIB ) Pos SAR Ketapang, satu tugboat Mitra Jaya 18, dan 11 kapal nelayan.
Akan tetapi hingga petang proses pencarian di hari ke tujuh itu masih belum menemukan ke empat ABK Mega 09 yang tenggelam dan hilang sejak satu minggu lalu, katanya.
"Mengingat pencarian sudah memasuki batas maksimal prosedur yang berlaku, maka Tim SAR gabungan melakukan mediasi dan mufakat untuk menghentikan pencarian hingga terdapat tanda keberadaan ke empat ABK tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019