"Salah satu ABK bernama Suherman (L/45) mengalami demam yang semakin memburuk dengan suhu di atas 41 derajat dan diduga terkena malaria," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA Babel di Pangkalpinang, Senin (12/8).
Ia mengatakan Kapal Ile De Re merupakan jenis kapal yang mengangkut kabel bawah laut.
"Pada 11 Agustus 2024 Kapal Ile De Re sedang melaksanakan pemasangan kabel di perairan Selat Karimata. Salah satu ABK nya mengalami demam tinggi dan tidak ada alat untuk mengecek gejala malaria maupun covid diatas kapal tersebut sehingga korban hanya diberikan obat penurun panas. Panas tubuh korban sudah 3 hari tidak kunjung turun," ujarnya.
Mengetahui hal tersebut, Crew kapal memohon bantuan medis evakuasi terhadap korban ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang.
Tim SAR Gabungan yang berangkat dari dermaga pelabuhan Tanjung Pandan memutuskan untuk berteduh di sekitaran Pulau Lengkuas dikarenakan kondisi gelombang yang tinggi disertai angin yang kencang dan pukul 06.27 WIB, Tim SAR Gabungan melanjutkan perjalanan menuju posisi kapal Cable Laye Ile De Re.
Tepat pukul 11.30 WIB, Tim SAR Gabungan tiba dilokasi kapal dan segera melakukan pengecekan terhadap korban dengan pemberian infus dan penanganan medis lebih lanjut oleh Tim Balai Kekarantinaan Kesehatan Tanjung Pandan.
Setelah kondisi korban sedikit mereda, pada pukul 13.45 WIB Tim SAR Gabungan segera mengevakuasi korban dengan memindahkan dari Kapal Korban menuju RIB Basarnas untuk di evakuasi menuju RSUD Dr. H. Maridi Judono Tanjung Pandan guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Tepat pukul 17.34 WIB, Tim SAR Gabungan tiba di Pelabuhan Tanjung Pandan dan segera mengevakuasi korban menuju ambulan.
"Terima kasih kepada segenap unsur SAR Gabungan yang turut membantu dan mendukung proses evakuasi terhadap korban. Semoga sinergisitas kita tetap terjalin dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, "tutup Oka.
"Terima kasih kepada segenap unsur SAR Gabungan yang turut membantu dan mendukung proses evakuasi terhadap korban. Semoga sinergisitas kita tetap terjalin dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, "tutup Oka.