Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerjasama dengan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung, guna mendukung percepatan pencapaian target Program Pengendalian TBC Nasional.
"Kita perlu merencanakan program kegiatan kesehatan paru terintegrasi guna mendukung percepatan pencapaian target Program Pengendalian TBC Nasional, yaitu Eliminasi TBC tahun 2035 dan Indonesia Bebas TBC Tahun 2050," kata Sekretaris Dinas, Hastuti, saat menerima audiensi Kepala BBKPM Bandung dan jajarannya di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, Dinkes Babel sangat mengapresiasi program yang disosialisasikan oleh BBKPM Bandung karena sifat bidang yang sangat spesifik, yaitu paru, sehingga tentunya dapat dijadikan acuan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dinkes Babel akan mengkoordinasikan bidang terkait untuk mulai menyusun program kegiatan yang dapat disandingkan dengan BBKPM Bandung.
"Besar harapan kita agar dapat memberdayakan sumber daya yang ada pada BBKPM Bandung sehingga program nasional dapat terwujud," ujarnya.
Hastuti menambahkan, konsep nota kesepahaman ini akan dipelajari dan segera ditindaklanjuti, yang selanjutnya akan menjadi dasar kerjasama antara Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan BBKPM Bandung.
Sementara Kepala BBKPM Bandung, Maya Marinda Montain menjelaskan, bahwa BBKPM Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
"Secara administratif, BBKPM Bandung dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. BBKPM Bandung juga tersertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 pada 11 Desember 2018," ujarnya.
Terjalinnya nota kesepahaman ini merupakan salah satu bentuk implementasi tugas pokok dan fungsi BBKPM Bandung, yaitu menjalin kemitraan serta pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat.
"Nota Kesepahaman ini juga tidak hanya dilakukan di Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan ini juga akan kami bawa ke tiga belas provinsi yang menjadi pembinaan wilayah BBKPM Bandung," ujarnya.
Pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional November nanti, nota kesepahaman ini diharapkan dapat diwujudkan secara serentak.
"Dengan demikian, dapat menjadi awal terlaksananya kerja sama dengan melakukan sinergi potensi dan sumber daya yang dimiliki dalam pencapaian target program kesehatan paru terintegrasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kita perlu merencanakan program kegiatan kesehatan paru terintegrasi guna mendukung percepatan pencapaian target Program Pengendalian TBC Nasional, yaitu Eliminasi TBC tahun 2035 dan Indonesia Bebas TBC Tahun 2050," kata Sekretaris Dinas, Hastuti, saat menerima audiensi Kepala BBKPM Bandung dan jajarannya di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, Dinkes Babel sangat mengapresiasi program yang disosialisasikan oleh BBKPM Bandung karena sifat bidang yang sangat spesifik, yaitu paru, sehingga tentunya dapat dijadikan acuan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dinkes Babel akan mengkoordinasikan bidang terkait untuk mulai menyusun program kegiatan yang dapat disandingkan dengan BBKPM Bandung.
"Besar harapan kita agar dapat memberdayakan sumber daya yang ada pada BBKPM Bandung sehingga program nasional dapat terwujud," ujarnya.
Hastuti menambahkan, konsep nota kesepahaman ini akan dipelajari dan segera ditindaklanjuti, yang selanjutnya akan menjadi dasar kerjasama antara Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan BBKPM Bandung.
Sementara Kepala BBKPM Bandung, Maya Marinda Montain menjelaskan, bahwa BBKPM Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
"Secara administratif, BBKPM Bandung dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. BBKPM Bandung juga tersertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 pada 11 Desember 2018," ujarnya.
Terjalinnya nota kesepahaman ini merupakan salah satu bentuk implementasi tugas pokok dan fungsi BBKPM Bandung, yaitu menjalin kemitraan serta pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat.
"Nota Kesepahaman ini juga tidak hanya dilakukan di Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan ini juga akan kami bawa ke tiga belas provinsi yang menjadi pembinaan wilayah BBKPM Bandung," ujarnya.
Pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional November nanti, nota kesepahaman ini diharapkan dapat diwujudkan secara serentak.
"Dengan demikian, dapat menjadi awal terlaksananya kerja sama dengan melakukan sinergi potensi dan sumber daya yang dimiliki dalam pencapaian target program kesehatan paru terintegrasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019