Pemerintah Desa Rias Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengumpulkan seluruh Kelompok Tani (Poktan) yang ada di daerah itu untuk mencari solusi langkah apa yang dilaksanakan guna mengatasi areal persawahan yang mengalami kekeringan selama musim kemarau.

"Hari ini kami sudah memanggil 19 Poktan yang ada di Desa Rias untuk berkoordinasi mencari solusi terkait permasalahan kekeringan tersebut," kata Kepala Desa Rias, Gani di Toboali, Kamis.

Ia mengatakan berdasarkan keterangan ketua Gapoktan dan survei lapangan, ada seluar 600 hektar sawah sudah mengalami kekeringan, namun yang benar benar kering ada sebanyak 400 hektar.

"Dari hasil survei lapangan tadi kurang lebih sebanyak 400 hektar lahan sawah kritis karena kekeringan dan jika tidak ditanggulangi secepatnya kami khawatir akan gagal panen," katanya.

Menurut dia, salah satu penyebab masalah sawah terancam gagal panen ini, karena petani terlambat melakukan tanam padi serentak sehingga sebelum panen masuk musim kemarau.

"Hal ini menjadi pelajaran bagi kami, kedepan rencananya kami akan berusaha menyesuaikan waktu tanam," katanya.

Ia mengatakan untuk mengatasi kekeringan ini, Pemprov dan Pemkab sudah survei dan merealisasikan pengoptimalan pompa dari sumber air yang ada di kolong pumpung ke jaringan irigasi sekunder yang ada di areal persawahan.

"Pemerintah sudah ikut membantu dan sementara masih mengoptimalkan cara pengairan dengan mesin pompa air," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019