Indonesia Port Corporation (IPC) atau PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II cabang Tanjung Pandan, Provinisi Kepulauan Bangka Belitung, membangun lapangan penumpukan peti kemas seluas 1.200 meter persegi guna mendukung ekspor langsung dari daerah itu.
"Kami membangun lapangan 'multipurpose' untuk menampung peti kemas yang belum rapi atau tertata saat ini," kata General Manager, IPC Tanjung Pandan, Yossianis Marciano ketika mendampingi para jurnalis Babel berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pembangunan lapangan peti kemas itu dimaksudkan untuk menata pelabuhan Tanjung Pandan mengarah kepada standar internasional menyambut ekspor langsung dari Belitung pada Desember ini.
"Masih banyak peti kemas yang diletakkan tidak pada tempatnya. Tidak sesuai standar dan mengganggu keselamatan kerja. Misalnya di dermaga dan juga lahan yang bukan peruntukkan" ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pelabuhan Tanjung Pandan memiliki delapan dermaga dan dua lapangan penumpukan, sehingga dengan adanya penambahan satu lapangan tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pelabuhan.
"Saat ini kami hanya ada satu rombongan kerja ke depan akan ditambah menjadi dua rombongan kerja sehingga pelabuhan ini produktif," katanya.
Disampaikan dia, rencananya Pelindo Tanjung Pandan akan melaksanakan ekspor langsung pada Desember tahun ini, dengan komoditi berupa kaolin dan ikan.
"Kami juga akan menyediakan "refrigerator container" atau kontainer berpedingin sehingga kondisi ikan ketika diekspor tetap dalam keadaan segar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami membangun lapangan 'multipurpose' untuk menampung peti kemas yang belum rapi atau tertata saat ini," kata General Manager, IPC Tanjung Pandan, Yossianis Marciano ketika mendampingi para jurnalis Babel berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pembangunan lapangan peti kemas itu dimaksudkan untuk menata pelabuhan Tanjung Pandan mengarah kepada standar internasional menyambut ekspor langsung dari Belitung pada Desember ini.
"Masih banyak peti kemas yang diletakkan tidak pada tempatnya. Tidak sesuai standar dan mengganggu keselamatan kerja. Misalnya di dermaga dan juga lahan yang bukan peruntukkan" ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pelabuhan Tanjung Pandan memiliki delapan dermaga dan dua lapangan penumpukan, sehingga dengan adanya penambahan satu lapangan tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pelabuhan.
"Saat ini kami hanya ada satu rombongan kerja ke depan akan ditambah menjadi dua rombongan kerja sehingga pelabuhan ini produktif," katanya.
Disampaikan dia, rencananya Pelindo Tanjung Pandan akan melaksanakan ekspor langsung pada Desember tahun ini, dengan komoditi berupa kaolin dan ikan.
"Kami juga akan menyediakan "refrigerator container" atau kontainer berpedingin sehingga kondisi ikan ketika diekspor tetap dalam keadaan segar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019