Kementerian Koperasi dan UKM mengucurkan Rp3,6 miliar untuk membantu 623 unit koperasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, agar mampu bersaing di pasar global.
"Pada tahun ini kita mendapatkan transfer Dana Alokasi Khusus atau DAK nonfisik sebesar Rp3,6 miliar," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Babel, Elfiyena di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan jumlah total koperasi di Provinsi Kepulauan Babel sebanyak 1.008 unit. Dari jumlah total koperasi tersebut 623 aktif menjalankan badan usahanya, sedangkan 385 tidak aktif, namun masih melakukan Rapat Akhir Tahunan (RAT).
"DAK nonfisik tahun depan dipastikan mengalami penurunan, karena banyak koperasi yang tidak aktif menjalankan usahanya," ujarnya.
Menurut dia jumlah koperasi yang aktif setiap tahun mempengaruhi jumlah dana hibah ke daerah, karena transfer dana DAK nonfisik yang diterima pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas usaha koperasi yang berdaya saing di pasar global.
"Pada tahun ini, Babel hanya menerima Rp3,6 miliar dan 2020 turun menjadi Rp2,5 miliar, sedangkan kabupaten kota hanya Rp 400 juta," katanya.
Ia menambahkan pada tahun ini hanya Kabupaten Bangka yang tidak dapat dana hibah dan 2020 dipastikan Belitung dan Bangka Selatan yang tidak dapat, karena indikator penilaian dilihat dari ketakutan koperasi.
"Kita berharap dengan adanya bantuan ini, koperasi semakin berkualitas, karena di era reformasi ini koperasi dituntut untuk bagaimana berusaha dan berdaya saing," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Pada tahun ini kita mendapatkan transfer Dana Alokasi Khusus atau DAK nonfisik sebesar Rp3,6 miliar," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Babel, Elfiyena di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan jumlah total koperasi di Provinsi Kepulauan Babel sebanyak 1.008 unit. Dari jumlah total koperasi tersebut 623 aktif menjalankan badan usahanya, sedangkan 385 tidak aktif, namun masih melakukan Rapat Akhir Tahunan (RAT).
"DAK nonfisik tahun depan dipastikan mengalami penurunan, karena banyak koperasi yang tidak aktif menjalankan usahanya," ujarnya.
Menurut dia jumlah koperasi yang aktif setiap tahun mempengaruhi jumlah dana hibah ke daerah, karena transfer dana DAK nonfisik yang diterima pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas usaha koperasi yang berdaya saing di pasar global.
"Pada tahun ini, Babel hanya menerima Rp3,6 miliar dan 2020 turun menjadi Rp2,5 miliar, sedangkan kabupaten kota hanya Rp 400 juta," katanya.
Ia menambahkan pada tahun ini hanya Kabupaten Bangka yang tidak dapat dana hibah dan 2020 dipastikan Belitung dan Bangka Selatan yang tidak dapat, karena indikator penilaian dilihat dari ketakutan koperasi.
"Kita berharap dengan adanya bantuan ini, koperasi semakin berkualitas, karena di era reformasi ini koperasi dituntut untuk bagaimana berusaha dan berdaya saing," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019