Muntok (Antara Babel) - Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, memberikan sosialisasi tentang pentingnya bank sampah untuk mengatasi masalah persampahan yang terus meningkat kepada puluhan warga dan tokoh masyarakat Kota Muntok.  
    
"Kami harapkan sosialisasi ini memunculkan gagasan baru dari masyarakat untuk segera bisa merealisasikan rencana pembentukan bank sampah di Muntok yang diharapkan akan mampu menjadi percontohan bagi kecamatan lain," kata kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan BLHD Kabupaten Bangka Barat Rusila Jaya di Muntok, Selasa.

Ia menjelaskan pertemuan yang digelar di gedung Pusmet Muntok yang dihadiri puluhan tokoh masyarakat yang terdiri dari kepala RT dan RW dari tiga kelurahan tersebut diharapkan bisa menyatukan visi dari seluruh warga akan pentingnya segera merealisasikan bank sampah di daerah itu.

Ia mengatakan, saat ini produksi sampah masyarakat di Kecamatan Muntok, baik sampah organik maupun nonorganik bisa mencapai delapan hingga 13 ton per hari dan ini akan terus meningkat seiring pesatnya perkembangan pembangunan dan jumlah penduduk di daerah itu.

"Realitas persampahan yang terus meningkat ini belum sepenuhnya disadari masyarakat dan dalam beberapa tahun ke depan pasti akan menimbulkan masalah tersendiri jika tidak diantisipasi mulai sekarang," kata dia.

Menurut dia, bank sampah merupakan salah satu alternatif yang bisa diterapkan di daerah itu karena memiliki beberapa keuntungan baik dalam pelestarian lingkungan maupun peningkatan ekonomi masyarakat.

"Bank sampah ini merupakan suatu sistem pengelolaan sampah yang dirancang seperti mekanisme kerja perbankan, dmana masyarakat dapat menabung uang dalam bentuk sampah sesuai sampah yang disetorkan ke panampung dan bisa dibutikan dengan adanya nomor rekening tabungan sampah," kata dia.

Ia menjelaskan, masyarakat bisa ikut terlibat menjadi nasabah yaitu dengan terlebih dahulu memilah sampah rumah tangga yaitu sampah organik dan nonorganik terlebih dahulu sebelum disetor ke bank sampah dan bisa mencairkan uang dalam jangka waktu tertentu.

Setelah sampah disetor ke penampung atau bank sampah, maka pengelola akan mengolah sampah tersebut menjadi barang yang bernilai tambah, seperti pengolahan sampah menjadi pupuk organik, aneka kerajinan atau berupa bijih plastik yang siap untuk dijual ke perusahaan pengolahan plastik.

"Mekanismenya cukup sederhana dan pemerintah sanggup untuk memberikan pendampingan kepada kelompok masyarakat yang berkomitmen untuk menjadikan sampah menjadi alteatif baru ekonomi masyarakat, baik melalui pendampingan, pelatihan, bantuan peralatan maupun mencarikan pihak ketiga yang mau menjadi penampung olahan sampah tersebut," kata dia.

Menurutnya, yang paling penting dalam upaya realisasi bank sampah tersebut adalah adanya komitmen bersama masyarakat untuk iktu peduli akan lingkungan dengan mengurangi sampah dan memanfaatkan sampah mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan terdekat.

"Kami targetkan tahun ini minimal ada satu bank sampah yang tumbuh di masyarakat, jika itu bisa berkembang kami yakin ke depan akan bermunculan bank-bank sampah lainnya di seluruh wilayah Bangka Barat," kata dia.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014