Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) antar kabupaten dan kota dalam rangka membahas upaya menekan inflasi dan sinergi membangun pertumbuhan ekonomi.

Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen), Selasa, mengatakan dalam upaya menekan inflasi yang terjadi di daerah itu perlukan  sinergi dan kerja sama antara daerah di Babel.

"Saat ini beberapa faktor pendorong inflasi yang terjadi, di antaranya harga ikan, buah-buahan, sayur bayam dan ayam. Hal itu disebabkan karena transportasi dan sulitnya menghasilkan beberapa produk tersebut," katanya.

Menurutnya salah satu upaya dalam menekan inflasi yang terjadi di Pangkalpinang, yaitu membangun pelabuhan yang ditempatkan sebelum jembatan Emas.

"Saya rasa dengan dibangunnya pelabuhan khusus sebelum jembatan Emas dapat meminimalisir angka inflasi, karena pelabuhan itu dapat mempermudah laju perekonomian," katanya.

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Wali Kota Pangkalpinang yang secara intens menggelar kegiatan ini.

Erzaldi juga mengatakan bahwa pengendalian inflasi adalah sebuah kunci dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat. Untuk itu pihaknya akan melakukan hilirisasi terhadap tiga komoditas andalan yaitu timah, lada dan juga kelapa sawit.

"Salah satu faktor penyebab turunnya harga komoditas unggulan Bangka Belitung tersebut akibat adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Akibatnya harga tiga komiditi terbesar di Babel seperti timah, lada dan sawit menjadi anjlok," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019