Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai tukar petani pada Oktober 2019 sebesar 82,51 atau mengalami penurunan 0,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya 83,00, karena turunnya hasil tanaman pangan petani daerah itu.

"NTP tanaman pangan turun 0,24 persen, hortikultura 0,08 persen, perkebunan rakyat 1,15 persen, dan perikanan turun sebesar 0,54 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan indeks harga yang diterima petani (It) pada Oktober 2019, mengalami penurunan 1,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 107,41 menjadi 106,16.

"Penurunan lt karena turunnya tanaman pangan 0,84 persen, hortikultura 0,59 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,78 persen, peternakan 0,36 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,72 persen," katanya.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Oktober 2019 juga mengalami penurunan sebesar 0,57 persen jika dibandingkan September 2019, yaitu dari 129,41 menjadi 128,67.

"Penurunan Ib karena turunnya tanaman pangan 0,60 persen, hortikultura 0,51 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,65 persen, peternakan 0,57 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,18 persen," ujarnya.

Menurut dia perubahan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi atau deflasi di wilayah perdesaan. Pada Oktober 2019, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,69 persen.

"Terjadinya deflasi disebabkan oleh turunnya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu subkelompok bahan makanan 1,74 persen, perumahan 0,02 persen, sandang 0,01 persen, kesehatan 0,10 persen," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019