Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA bersama petani Desa Banyuasin Kabupaten Bangka melakukan panen raya padi sawah, sehingga dapat memperkuat
ketahanan pangan masyarakat di daerah itu.
"Kita berharap panen padi perdana ini dapat mengurangi ketergantungan beras dari luar untuk memenuhi konsumsi masyarakat di daerah ini," kata Safrizal ZA dalam
keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan saat ini jumlah produksi padi petani di Kepulauan Babel hanya mampu memenuhi 20 persen dari total keseluruhan kebutuhan beras masyarakat, sementara 80
persen masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.
“Ini artinya kita perlu mencukupi yang 80 persen lagi, dengan impor beras dari luar daerah. Ini yang menyebabkan kita begitu terdampak oleh naik turunnya harga beras
di luar dan itu juga berdampak pada angka inflasi,” ujarnya.
Ia menyatakan kehadiran dirinya dalam panen raya padi di Desa Banyusin ini, guna memberikan semangat kepada para petani, sekaligus sebagai dukungan nyata Pemprov
Kepulauan Babel terhadap peningkatan produksi beras untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
"Saya berharap petani untuk terus produktif, termasuk menanam ragam tanaman pangan hortikultura lainnya yang masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,"
katanya.
“Kebutuhan pangan kita terus meningkat, pangan juga terkait langsung dengan inflasi. Melalui eksekusi program Semarak Babel ini, kita ingin mempertahankan angka
inflasi, tetap menjadi yang terendah. Untuk itu perlu terus berproduksi,” katanya.
Terkait kendala yang disampaikan para petani dalam mengembangkan pertanian padi ini yaitu batas wilayah yang telah diatur dalam undang-undang. Di mana, masuknya
sebagian lahan sawah ke wilayah Kabupaten Bangka Barat menyebabkan Desa Banyuasin tidak dapat menerima bantuan ataupun program pemerintah secara menyeluruh.
"Kita akan segera mencarikan solusi batas wilayah ini, agar petani mendapatkan bantuan dalam pengembangan usaha pertanian," katanya.