Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak petani untuk mengembangkan usaha peternakan ayam petelur, guna mengurangi ketergantungan pasokan telur dari luar daerah.
"Untuk memenuhi konsumsi telur ayam, kita masih mengandalkan pasokan dari Palembang dan daerah sentra produksi telur lainnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Edi Romdoni di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan jumlah petani di Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 150 ribu orang dengan rincian 120 petani perkebunan kelapa sawit, lada putih dan lainnya, sementara 30 ribu orang petani sisanya bertani pangan, hortikultura dan beternak.
"Peternak ayam petelur ini masih sedikit, karena biaya pakan yang tinggi dan ini harus didorong dengan meningkatkan produksi jagung untuk menekan biaya pakan unggas tersebut," ujarnya.
Menurut dia saat ini sekitar 80 persen lebih telur ayam ras ini masih didatangkan dari luar daerah, karena minat petani untuk menekuni usaha peternakan ayam petelur masih kurang.
Sementara itu, minat petani untuk mengembangkan usaha peternakan sapi khususnya sapi bali sudah cukup tinggi, karena ternak ini paling adaptif. Sapi ini dilepas di lapangan terbuka bisa hidup dan berkembang biak.
"Ini adalah tugas kita, bagaimana untuk meningkatkan animo petani mengembangkan usaha peternakan ayam petelur ini, agar biaya produksi lebih murah dan bersaing dengan luar daerah," ujarnya.
Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Tarmin AB mengatakan saat ini stok telur ayam ras mencapai 41,1 ton stok telur ayam ras tersebut terdapat di empat gudang distributor, yaitu H Neneng 6 ton, Achan 24 ton, Akiun 11 ton dan Hypermart 0,62 ton.
"Dalam minggu ini akan ada penambahan pasokan telur ayam ras dari luar daerah, guna memperkuat stok dan stabilitas harga selama puasa ramadhan ini," katanya.