Petani di Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan padi organik untuk mendorong peningkatan kualitas produksi padi di wilayah ini.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Kemas Arfani Rahman di Sungailiat, Rabu, mengatakan saat ini terdapat 50 hektare lebih lahan sawah di Kecamatan Mendo Barat yang mengembangkan tanaman padi organik.

"Pengembangan padi organik tersebut merupakan percontohan karena baru pertama kalinya dilakukan oleh petani di Kabupaten Bangka," katanya.

Pengembangan pola padi organik, kata dia, tidak sedikitpun menggunakan zat- zat kimia, mulai dari penggunaan pupuk tanaman padi sampai pada penyemprotan, termasuk juga benih padi khusus organik.

Menurut Arfani, areal persawahan yang ditanami padi organik harus benar-benar aman dari kandungan obat kimia. 

Namun, apabila areal tersebut sebelumnya sudah menjadi sawah, maka setidaknya harus dibiarkan selama minimal lima tahun untuk mengembalikan unsur hara tanah.

"Produksi hasil panen padi organik memberikan harapan peningkatan pendapatan petani karena produksi yang banyak dan harga jual lebih mahal," jelasnya.

Kemampuan produksi padi organik, kata dia, diperkirakan mencapai lima ton lebih per hektare, sedangkan padi sawah biasa hanya mampu mencapai tiga ton per hektar.

"Saya berharap kedepannya masyarakat petani lebih banyak lagi yang mengembangkan padi organik," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019