Tim Basarnas Bangka Belitung, melakukan upaya pencarian nelayan Belitung, atas nama Jemiran (60) yang diduga hilang di sekitar perairan Pulau Nado, Belitung.
Staff Humas Kantor SAR Pangkalpinang, Ahmad Syamsuddin, Selasa di Sungailiat, melalui siaran pers yang diterima ANTARA menyatakan Jemiran yang berprofesi sebagai nelayan asal Belitung diduga hilang di pulau tersebut dan sampai sekarang belum ditemukan.
"Sampai saat ini kami masih melakukan pencarian di lokas "Last Kown Position" (LKP) dengan menerjunkan satu tim rescue atau sebanyak lima orang personel," jelasnya.
Menurut dia dugaan hilangnya Jemiran saat melaut setelah adanya laporan yang masuk ke pihaknya dari nelayan lainnya pukul 02.00 WIB dini hari yang menyampaikan hanya melihat kapal korban.
"Dalam laporan itu, nelayan menyampaikan kalau melihat kapal Jemiran namun tidak ada orangnya, dan saat ini hanya ditemukan pakaian yang diduga milik korban," katanya.
Diketahui, Jemiran berangkat melaut yang diperkirakan menggunakan kapal kapasitas kecil di bawah lima gross ton, pada Kamis 30 Januari 2020 dan sampai saat ini diketahui belum kembali.
Untuk memaksimalkan pencarian kata dia, melibatkan unsur terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Polair, Damkar, nelayan dan dibantu sejumlah warga setempat.
"Cuaca ekstrim di perairan itu menjadi kendala teknis bagi kami dalam melakukan pencarian," jelasnya.
Ia mengimbau seluruh nelayan di daerah itu, untuk tetap mewaspadai gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang saat melaut, lengkapi dengan peralatan pengaman serta usahakan untuk saling berdekatan dengan nelayan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Staff Humas Kantor SAR Pangkalpinang, Ahmad Syamsuddin, Selasa di Sungailiat, melalui siaran pers yang diterima ANTARA menyatakan Jemiran yang berprofesi sebagai nelayan asal Belitung diduga hilang di pulau tersebut dan sampai sekarang belum ditemukan.
"Sampai saat ini kami masih melakukan pencarian di lokas "Last Kown Position" (LKP) dengan menerjunkan satu tim rescue atau sebanyak lima orang personel," jelasnya.
Menurut dia dugaan hilangnya Jemiran saat melaut setelah adanya laporan yang masuk ke pihaknya dari nelayan lainnya pukul 02.00 WIB dini hari yang menyampaikan hanya melihat kapal korban.
"Dalam laporan itu, nelayan menyampaikan kalau melihat kapal Jemiran namun tidak ada orangnya, dan saat ini hanya ditemukan pakaian yang diduga milik korban," katanya.
Diketahui, Jemiran berangkat melaut yang diperkirakan menggunakan kapal kapasitas kecil di bawah lima gross ton, pada Kamis 30 Januari 2020 dan sampai saat ini diketahui belum kembali.
Untuk memaksimalkan pencarian kata dia, melibatkan unsur terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Polair, Damkar, nelayan dan dibantu sejumlah warga setempat.
"Cuaca ekstrim di perairan itu menjadi kendala teknis bagi kami dalam melakukan pencarian," jelasnya.
Ia mengimbau seluruh nelayan di daerah itu, untuk tetap mewaspadai gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang saat melaut, lengkapi dengan peralatan pengaman serta usahakan untuk saling berdekatan dengan nelayan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020