Melanjutkan kunjungan ke Jawa Timur, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dan Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi mengunjungi tempat yang berbeda.

Gubernur Erzaldi Rosman menuju SMA Negeri 1 Surabaya, sementara Ketua TP PKK Melati Erzaldi menuju SMP/SMA Luar Biasa A Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta (YPAB).

Setibanya di SMA Negeri 1 Surabaya, Gubernur Erzaldi Rosman bersama Asisten I Setda Jawa Timur, Ardo Sahak dan Kepala Dinas Pendidikan Babel, M. Soleh, disambut Kepala Sekolah Khoiril Anwar.

Selain melihat fasilitas, sarana, dan prasarana sekolah, Gubernur Erzaldi Rosman juga menyempatkan diri menyapa murid yang saat itu sedang berada di dalam kelas. Bahkan dengan keramahannya, beliau memberikan pertanyaan kepada para murid tentang cita-cita ke depan.
Beliau mengapresiasi jawaban para murid yang beragam dan tidak biasa kepada kepala sekolah.

"Biasanya, siswa bila ditanya tentang cita-cita hanya ada 6 jawaban, yaitu dokter, guru, PNS, polisi, tentara, dan perawat. Tetapi, hari ini saya sangat surprise karena jawaban siswa beragam dan luar biasa," ungkapnya.

Gubernur Erzaldi Rosman juga mengingatkan murid SMAN 1 Surabaya tentang pentingnya membawa bekal dari rumah. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter dan alasan kesehatan, selain itu siswa juga diajari untuk belajar menabung. 

SMAN 1 Surabaya merupakan salah satu SMA unggulan di Kota Pahlawan. Dengan jumlah murid 758 orang dari 23 kelas yang ada, sekolah ini memiliki prestasi di ajang nasional maupun regional. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka studi komparasi para Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB se-Babel.

Sementara itu, di waktu yang sama, Ketua TP PKK, Melati Erzaldi, mengunjungi SMPLB-A dan SMALB YPAB Surabaya. SMPLB-A dan SMALB YPAB Surabaya merupakan sekolah khusus anak-anak tunanetra yang berdiri sejak 9 Maret 1959 di Kota Surabaya. Sekolah ini mendidik anak-anak tunanetra dari beberapa daerah di Indonesia seperti Madura, Probolinggo, Bali, Mojokerto, Donggala, dan Banjarmasin.

"Sekolah ini mendidik anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia, bagi mereka yang berasal dari luar Surabaya, kami menyediakan asrama bagi mereka," ujar Drs. Eko Purwanto, Kepala SMPLB-A dan SMALB YPAB Surabaya.

"Sekolah ini terdiri dari 30 orang siswa SMPLB dan 16 orang siswa SMALB, dan mereka semua adalah anak-anak tunanetra," tambah Eko.

Anak-anak di sekolah ini memulai aktivitas belajar sejak pukul 07:30 WIB hingga pukul 13:30 WIB, Senin sampai dengan Jumat. Bermusik merupakan ekstrakulikuler andalan di sekolah ini. Pada bulan Juli 2019 lalu, anak-anak ini tampil di Liverpool, Inggris selama enam minggu. Mereka menampilkan kepiawaian dalam memainkan alat musik angklung, keyboard, gitar, dan drum.

Ketua TP PKK, Melati Erzaldi, terkesima dan terharu saat menyaksikan kepiawaian anak-anak ini bermain musik.

"Sungguh besar kuasa Allah," ungkapnya.

Beliau pun mengundang anak-anak untuk tampil di acara Hari Anak Nasional di Bangka Belitung.

"Saya sungguh terkesima, jadi saya bermaksud mengundang anak-anak untuk tampil di Bangka Belitung pada perayaan Hari Anak Nasional mendatang," ungkapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020