Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merintis penerapan konsep "smart city" dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus inovasi penyelenggaraan pemerintahan.
"Kami akan terus berupaya mengejar berbagai ketertinggalan agar mampu memanfaatkan kemajuan teknologi yang cukup pesat guna menunjang inovasi penyelenggaraan pemerintahan," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Mentok, Selasa.
Guna mewujudkan target tersebut, Pemkab Bangka Barat akan memaksimalkan peran Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menyiapkan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan sekaligus sumber daya manusia agar konsep "smart city" bisa diterapkan dengan baik dan bermanfaat.
Menurut dia, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang baik akan meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
"Digitalisasi tata kelola pemerintahan sampai ke tingkat desa merupakan langkah nyata reformasi birokrasi yang bermuara pada peningkatan kualitas layanan publik, kami akan terus berupaya ke arah itu," jelasnya.
Namun, tambah dia hingga saat ini konsep tersebut belum bisa diterapkan sepenuhnya karena adanya beberapa kendala yang harus dihadapi, antara lain jaringan internet yang belum sepenuhnya bisa diakses di seluruh desa.
"Permasalahan jaringan internet di sejumlah desa masih menjadi permasalahan utama yang harus menjadi perhatian bersama," katanya.
Selain itu, infrastruktur belum terintegrasi sampai tingkat desa, belum adanya sistem informasi layanan publik yang terintegrasi hingga pelosok dan jaringan antardinas dan instansi dibangun secara mandiri sehingga mengakibatkan pembengkakan anggaran pemeliharaan.
Beberapa kendala tersebut akan segera diatasi melalui adanya kerja sama dengan beberapa pihak agar upaya mewujudkan "smart city" bisa segera terwujud.
Guna mewujudkan konsep tersebut, Diskominfo Kabupaten Bangka Barat telah memfasilitasi audiensi program digitalisasi desa antara Pemkab Bangka Barat dengan PT Indonesia Comnet Plus (Icon+).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kami akan terus berupaya mengejar berbagai ketertinggalan agar mampu memanfaatkan kemajuan teknologi yang cukup pesat guna menunjang inovasi penyelenggaraan pemerintahan," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Mentok, Selasa.
Guna mewujudkan target tersebut, Pemkab Bangka Barat akan memaksimalkan peran Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menyiapkan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan sekaligus sumber daya manusia agar konsep "smart city" bisa diterapkan dengan baik dan bermanfaat.
Menurut dia, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang baik akan meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
"Digitalisasi tata kelola pemerintahan sampai ke tingkat desa merupakan langkah nyata reformasi birokrasi yang bermuara pada peningkatan kualitas layanan publik, kami akan terus berupaya ke arah itu," jelasnya.
Namun, tambah dia hingga saat ini konsep tersebut belum bisa diterapkan sepenuhnya karena adanya beberapa kendala yang harus dihadapi, antara lain jaringan internet yang belum sepenuhnya bisa diakses di seluruh desa.
"Permasalahan jaringan internet di sejumlah desa masih menjadi permasalahan utama yang harus menjadi perhatian bersama," katanya.
Selain itu, infrastruktur belum terintegrasi sampai tingkat desa, belum adanya sistem informasi layanan publik yang terintegrasi hingga pelosok dan jaringan antardinas dan instansi dibangun secara mandiri sehingga mengakibatkan pembengkakan anggaran pemeliharaan.
Beberapa kendala tersebut akan segera diatasi melalui adanya kerja sama dengan beberapa pihak agar upaya mewujudkan "smart city" bisa segera terwujud.
Guna mewujudkan konsep tersebut, Diskominfo Kabupaten Bangka Barat telah memfasilitasi audiensi program digitalisasi desa antara Pemkab Bangka Barat dengan PT Indonesia Comnet Plus (Icon+).
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020