Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung tetap mengembangkan varietas padi jenis gogo lokal yang biasa disebut warga setempat jenis "Utan Antu" karena terbukti mampu bertahan hidup di lahan kering.

"Padi gogo 'Utan Antu' masih menjadi andalan petani lokal untuk ditanam di lahan tadah hujan, sementara lahan sawah mulai dialihkan ke varietas unggul nasional," ujar Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat, Saiful Pudri di Muntok, Sabtu.

Ia menjelaskan, padi gogo "Utan Antu" secara turun temurun ditanam petani di daerah itu karena memiliki kelebihan seperti tahan terhadap kekeringan, perawatan mudah dan nilai ekonomis tinggi.

"Lahan ladang yang luasnya mencapai 1.785 hektare yang tersebar di seluruh enam kecamatan masih ditanam padi jenis itu dan ternyata produktivitasnya juga lumayan tinggi," kata dia.

Ia mengatakan, produktivitas padi gogo di daerah itu setiap tahunnya rata-rata mencapai 1,8 hingga 2 ton beras per hektare atau sekitar 3.400 ton per tahun.

"Pola tradisional tanam, tinggal dan panen masih dilakukan petani, sehingga hasilnya kurang maksimal karena dalam pola itu tidak ada perawatan. Ini kendala utama masih minimnya produktivitas lahan ladang di daerah yang akan kami kikis," katanya.

Jika para petani melakukan perawatan tanaman, menurut dia, tentu akan mampu meningkatkan produksi padi lokal yang nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan beras yang ada di pasaran.

Harga beras di pasar di daerah itu untuk jenis premium rata-rata Rp10.000 per kilogram, sementara beras "Utan Antu" dijual paling murah Rp12.000 per kilogram.

Ia berharap tingginya harga jual beras lokal menjadi pemicu semangat para petani untuk sungguh-sungguh mengembangkan padi jenis itu sehingga produksinya semakin meningkat.

"Kami berharap demikian, sehingga akan berdampak pada meningkatkan produktivitas padi di lahan kering berkelanjutan, yang tentunya akan berdampak pada peningkatan ketahanan pangan lokal," kata dia.

Selain memberikan kontribusi pada ketahanan pangan, menurut dia, meningkatnya produksi padi lahan kering juga akan memberikan dukungan terhadap upaya mewujudkan swasembada beras daerah yang ditargetkan akan terwujud pada 2017.

"Kami berharap petani ladang terus meningkatkan keterampilan sesuai yang diberikan para penyuluh sehingga produktivitas semakin meningkat sekaligus mampu mempertahankan varietas padi unggul lokal yang memiliki keunggulan cita rasa, tekstur dan harga jualnya," kata dia.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014