Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menilai kesadaran masyarakat setempat untuk mengurus Kartu Indentitas Anak (KIA) masih rendah.

"Kesadaran orang tua mengurus KIA masih rendah, jadi kami harus sistem jemput bola," kata Kabid Pelayanan Data Pendaftaran Penduduk pada Disdukcapil Bangka Selatan, Komar di Toboali, Rabu.

Pemerintah daerah melakukan sosialisasi secara masif kepada kalangan orang tua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya KIA.

"Kami turun ke pelosok desa dengan sistem jemput bola untuk mendata dan menerbitkan KIA," ujarnya.

Menurut dia, progres KIA pada 2020 bisa mencapai 15 persen karena saat ini sudah ada sebanyak 2.000 data masuk namun belum dicetak karena kehabisan tinta reborn dan belum dikirim bantuan dari pusat.

"Saat ini ada 2.000 data yang masuk dan masih menunggu untuk dicetak, karena kami kehabisan tinta reborn dan kami masih menunggu kiriman dari pusat," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada 2019 hanya menerbitkan sebanyak 5.998 Kartu Identitas Anak (KIA) dari 54.266 wajib KIA di daerah itu.

"Dari data tersebut sudah jelas bahwa kesadaran orang tua mengurus KIA masih sangat rendah," ujarnya.

Pewarta: Eko Septianto Rasyim

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020