GPIB Immanuel Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, rutin menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh sisi ruangan Gereja guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Kemarin kami sudah disinfektan ke seluruh ruangan termasuk luar dan dalam dan minggu ini tetap akan kami lakukan disinfektan," kata anggota majelis GPIB Immanuel Tanjung Pandan, Holmes di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, selain menyemprotkan cairan disinfektan pihaknya juga menerapkan SOP dan protokol lainnya guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19.
"Kami berharap bukan dari Gereja penularannya tapi dengan kondisi seperti sekarang ini kita ketat menggunakan SOP karena menyangkut ke jemaat," ujarnya.
Ia menambahkan, guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 GPIB Immanuel Tanjung Pandan untuk sementara waktu meniadakan ibadah mingguan dan rangkaian ibadah lainnya.
Namun jika ada jemaat yang hendak melaksanakan ibadah disebabkan belum menerima informasi sebelumnya tetap dilayani namun dengan dilakukan pemeriksaan yang ketat termasuk pengecekan suhu tubuh.
"Jarak dia duduk minimal harus 1,5 meter kemudian Gereja menyiapkan cairan pembersih tangan, tidak diberlakukan salaman bersentuhan tangan dan tidak dilakukan komunikasi langsung antar jemaat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kemarin kami sudah disinfektan ke seluruh ruangan termasuk luar dan dalam dan minggu ini tetap akan kami lakukan disinfektan," kata anggota majelis GPIB Immanuel Tanjung Pandan, Holmes di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, selain menyemprotkan cairan disinfektan pihaknya juga menerapkan SOP dan protokol lainnya guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19.
"Kami berharap bukan dari Gereja penularannya tapi dengan kondisi seperti sekarang ini kita ketat menggunakan SOP karena menyangkut ke jemaat," ujarnya.
Ia menambahkan, guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 GPIB Immanuel Tanjung Pandan untuk sementara waktu meniadakan ibadah mingguan dan rangkaian ibadah lainnya.
Namun jika ada jemaat yang hendak melaksanakan ibadah disebabkan belum menerima informasi sebelumnya tetap dilayani namun dengan dilakukan pemeriksaan yang ketat termasuk pengecekan suhu tubuh.
"Jarak dia duduk minimal harus 1,5 meter kemudian Gereja menyiapkan cairan pembersih tangan, tidak diberlakukan salaman bersentuhan tangan dan tidak dilakukan komunikasi langsung antar jemaat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020