Muntok (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, berupaya meningkatkan cakupan penggunaan air bersih untuk mengangkat derajad kesehatan masyarakat di daerah itu.

"Berdasarkan pengamatan di seluruh kecamatan, penggunaan air bersih masih di bawah standar yaitu antara 50 hingga 60 persen, atau jauh di bawah standar nasional yang mencapai 80 persen dari jumlah penduduk," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Bangka Barat Yuwanda Eka Putra di Muntok, Selasa.

Sebagai upaya meningkatkan cakupan penggunaan air bersih bagi masyarakat, kata dia, Dinkes setempat terus meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya penerapan pola hidup bersih dan sehat, di mana di dalamnya diterangkan akan manfaat penggunaan air bersih.

Ia menerangkan pengunaan air kurang layak dalam kehidupan sehari-hari masih saja terjadi di masyarakat karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dengan pemanfaatan air bersih dalam setiap kegiatan sehari-hari.

"Cara paling efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menggunakan air bersih masih berupa sosialisasi langsung ke kelompok masyarakat," kata dia.

Selain itu, kata dia, pembangunan infrastruktur pendukung seperti pelaksanaan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) juga terus dijalankan.

"Kebetulan untuk tahun ini daerah mendapatkan kucuran bantuan dari Kemenkes senilai Rp750 juta untuk STBM perpipaan di tiga desa di Kecamatan Parittiga," kata dia.

Dia mengharapkan bantuan pembuatan sumur dan jaringan air bersih sampai ke rumah penduduk tersebut bisa mencakup sesuai target yang dianggarkan.

"Kami perkirakan bantuan tehnologi tepat guna sektor tersebut akan mampu menjangkau sekitar 500 bubung rumah di tiga desa, masing-masing Desa Semulut, Telak dan Kelabat," katanya.

Ia mengharapkan, pembangunan saluran STBM tersebut mampu meningkatkan cakupan penggunaan air bersih bagi masyarakat di tiga desa itu sehingga derajad kesehatannya semakin meningkat.

"Kami juga memberikan sosialisasi di sekolah agar para pelajar semakin menyadari akan pentingnya penggunaan air bersih dan sehat," kata dia.

Untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan contoh secara langsung kepada pelajar, kata dia, tahun depan pihaknya akan mencoba membuat percontohan posko kesehatan di salah satu pondok pesantren di daerah itu.

"Nantinya akan dibangun sarana mandi, cuci dan kakus sesuai standar sanitasi sehat dan fasilitas air bersih di pondok tersebut," kata dia.

Ia berharap poskestren tersebut mampu menjadi percontohan penyediaan air bersih beserta sanitasi sesuai standar kesehatan bagi pondok pesantren lainnya yang ada di daerah itu sehingga pondok pesantren semakin nyaman dan sehat sebagai tempat tinggal.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014