Pangkalpinang (ANTARA Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengirim enam penyandang difabel (different ability) atau orang berkebutuhan khusus untuk mengikuti pelatihan di Cibinong, Jawa Barat.

"Besok kami akan mengirim enam orang penyandang difabel untuk belajar di  Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Cibinong," kata Kepala Dinas Sosial Babel, Sahirman Jumli di Pangkalpinang, Rabu.

Sahirman mengatakan, program pelatihan tersebut diberikan pada para penyandang difabel yang masih potensial.

"Maksudnya, para penyandang difabel yang kami kirim adalah mereka yang masih bisa bekerja atau mampu menempuh pendidikan ke Cibinong," katanya.

Lebih lanjut, Sahirman menjelaskan, tujuan utama dari pengiriman tersebut adalah untuk menumbuhkan kepercayaan diri para penyandang difabel sehingga dapat membangun kemandirian mereka.

        "Sebelumnya kami sudah pernah mengirim penyandang difabel ke Cibinong, dan saat kami mengunjungi mereka ke panti, keadaan mereka sangat bagus, yang dulunya introvert jadi lebih extrovert," katanya.

Selain itu, kata Sahirman, keterampilan para penyandang difabel juga jadi semakin tergali dan terasah.

"Dalam panti tersebut, dilakukan kegiatan-kegiatan yang menggali potensi kemampuan mereka, sehingga keterampilan dan bakat mereka jadi terlihat," ujar dia.

Sahirman mengatakan, program tersebut akan dilaksanakan selama satu hingga dua tahun. Selama masa pendidikan tersebut, para penyandang difabel dibebaskan dari biaya dan diberi fasilitas uang saku.

"Besarannya memang tidak pasti dan tidak begitu banyak, tapi kira-kira mulai dari Rp1 juta," katanya.

Diharapkan nantinya, para penyandang difabel yang telah lulus dari balai rehabilitasi dapat menjadi perintis berdirinya panti rehabilitasi di Babel.

"Mudah-mudahan, mereka nantinya dapat menjadi tenaga pengajar bagi para penyandang difabel lain di Babel, karena selama ini kita memang belum memiliki panti sendiri," kata Sahirman.

    
Magang

Lulusan Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Cibinong, nantinya tidak perlu khawatir untuk mencari kerja karena Dinsos Babel telah menggandeng beberapa perusahaan BUMN di Babel untuk menampung mereka dalam program magang kerja.

"PT Timah dan beberapa perusahaan BUMN lain di Babel yang tergabung dalam forum CSR sudah bersedia menampung para lulusan tersebut," katanya.

Meski demikian, para lulusan harus memiliki keterampilan yang memadai sesuai kebutuhan dari perusahaan.

"Saat ini yang sudah jalan adalah Rumah Sakit Timah yang sudah menampung mereka misalnya sebagai staf administrasi dan tenaga keamanan," katanya.

Nantinya, Dinsos dan forum CSR akan lebih mengembangkan program magang tersebut menjadi sebuah instalasi produksi yang khusus memberdayakan para penyandang difabel.

"Dalam instalasi produksi nanti, seluruh pekerjanya adalah para penyandang difabel yang memiliki skill sama dengan pekerja lain, dengan demikian, di masa depan, Babel tidak akan lagi memiliki kasus penyandang difabel yang tidak mandiri," ujar Sahirman.T.I027

Pewarta:

Editor : Ida


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013