Koba, 5/11 (Antara) - Sebanyak empat tenaga honorer di Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, terindikasi terlibat penyalahgunaan narkoba, setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat melakukan tes urine.

"Hasil pengecekan urine menyatakan positif menggunakan narkoba jenis sabu-sabu. Kami tentu akan melakukan tindakan," kata Ketua BNN Bangka Tengah Patrianusa Sjahrun di Koba, Rabu.

BNN juga menemukan satu orang pegawai negeri sipil (PNS) yang juga positif menggunakan narkoba, setelah dilakukan tes urine.

"Kondisi ini jelas merisaukan kami, karena narkoba sudah hampir masuk ke semua lini, termasuk lingkungan pemerintahan dan kalangan pelajar," ujarnya.

Ia menyatakan bagi aparatur negara yang terlibat narkoba tentu ada tindakan yang harus dilakukan, sedangkan pelajar yang mengonsumsi barang haram itu kemungkinan akan dilakukan rehabilitasi.

"Kami memang sengaja bekerja sama dengan pihak BNN untuk melakukan pengecekan rutin urine aparatur negara dan pelajar untuk memastikan tidak terlibat narkoba," ujarnya.

Ia mengatakan membangun daerah harus dimulai dengan pembangunan sumber daya manusia dan mental masyarakat.

"Pembangunan mental itu sangat penting, terutama para aparatur negara dan pelajar sebagai generasi penerus pembangunan daerah," ujarnya.

Kepala Sekolah SMA 1 Koba Elfian Novianjah mengatakan terkait dengan empat siswanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam upaya menindaklanjutinya.

"Hasil tes urine menyebutkan empat siswa SMA 1 Koba terindikasi menggunakan narkoba, kami tentu menindaklanjutinya dengan memanggil orang tua siswa dan upaya rehabilitasi," ujarnya.

Pewarta: Oleh Ahmadi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014