Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor timah dan nontimah pada April 2020 sebesar 71,6 juta dolar Amerika Serikat atau turun 41,90 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya sebagai dampak pandemi COVID-19.

"Ekspor komoditas timah pada April tahun ini turun 49,96 persen dan nontimah naik 4,69 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ekspor April tahun ini turun sebesar 14,63 persen. Penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya ekspor timah sebesar 13,51 persen dan nontimah 17,60 persen.

"Peran timah selama Januari-April 2020 mencapai 81,27 persen. Peran nontimah periode Januari-April 2020 mencapai 18,73 persen," ujarnya.

Menurut dia Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sekitar 25,41 persen ekspor timah pada Januari-April 2020 dikirim ke Negeri Singa Putih ini.

"Jika dibanding Januari-April 2019, ekspor timah ke Singapura pada tahun ini turun sekitar 54,11 persen," katanya.

Sementara itu, Amerika Serikat, Korea Selatan, India dan Tiongkok berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-April 2020. Peran keempat negara berkisar antara 9,93 persen hingga 15,27 persen.

"Lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 78,42 persen," katanya.

Ia menambahkan ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Januari-April 2020 didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati. Nilai ekspor lemak dan minyak hewan hingga April 2020 menjadi US$59,3 juta atau 78,03 persen dari jumlah ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Nilai ini naik 46,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, nilai ikan dan udang naik 82,58 persen dan berbagai produk kimia juga naik 11,71 persen," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020