Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat ekspor timah dan nontimah selama Desember 2023 sebesar 170,64 juta Dolar Amerika Serikat atau turun 10,36 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya 190,37 juta Dolar AS.
"Penurunan ekspor year on year ini, karena turunnya ekspor timah," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan secara y-on-y (Desember 2023 dibanding Desember 2022), ekspor turun sebesar 10,36 persen, karena penurunan ekspor komoditas timah yang turun sebesar 14,39 persen yakni senilai 138,57 juta Dolar AS. Sementara itu, ekspor nontimah US$32,08 juta atau naik 12,49 persen.
Baca juga: Ekspor lada putih Bangka Belitung naik jadi 4.000 ton
Secara kumulatif (c-to-c), nilai ekspor Januari hingga Desember 2023 juga mengalami penurunan 22,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, karena penurunan ekspor timah sebesar 26,30 persen dan nontimah juga turun 0,67 persen.
"Selama periode Januari hingga Desember 2023, peran timah 83,07 persen dan nontimah 16,93 persen terhadap total ekspor Provinsi Kepulauan Babel," ujarnya.
Ia menyatakan timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, dimana Tiongkok masih menjadi negara tujuan utamanya.
Baca juga: BPS: Ekspor timah dan nontimah Babel naik 64,09 persen
Sepanjang Januari-Desember 2023, sebanyak 37,46 persen ekspor timah dikirim ke Negeri Tirai Bambu ini. Singapura 15,75 persen dan India 15,39 persen. Di urutan berikutnya adalah negara Korea Selatan dan Jepang.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 81,64 persen terhadap total ekpor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke seluruh dunia," katanya.
Ia menambahkan secara kumulatif (c-to-c), terjadi kontraksi pertumbuhan ekspor ke 5 negara terbesar tujuan timah. Tiongkok terkontraksi hingga 15,96 persen dan Singapura juga terkontraksi hingga 33,01 persen.
"Jepang merupakan negara dengan kontraksi terdalam hingga 51,85 persen," katanya.
Baca juga: Ekspor kerapu hidup Belitung menuju Hongkong capai 101 ton