Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama MUI akan membangun kampung pangan halal guna meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19 di daerah itu.
"Label halal ini peluang yang harus bisa ditangkap oleh UMKM dan para ibu rumah tangga, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah saat membuka webinar Para Tokoh Bicara Prospek Halal Babel di Pangkal Pinang, Selasa.
Ia mengatakan halal ini merupakan salah satu cara pemerintah daerah dalam memberdayakan ibu rumah tangga yang memiliki keahlian tersendiri yang memiliki prospektif dan bisa produktif ikut membangun ekonomi Babel melalui produk industri rumahan UKM/UMKM.
"Mari tangkap peluang ini, kita harus mampu, mulai dari sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya mesin, sumber daya sistem, dan kesemuanya kita sudah miliki. Oleh karena itu prospek halal bisa kita laksanakan dan akan memberi daya dorong terhadap ekonomi masyarakat daerah ini," ujarnya.
Menurut dia, untuk sumber daya keuangan bagi pelaku UMKM, berbagai pilihan sudah tersedia dalam mendapatkan modal usaha rakyat. Pertama Kredit Usaha Rakyat (KUR), kedua melalui Jamkrida, ketiga yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) syariah, dan keempat Bank Indonesia turun langsung untuk pengembangan UMKM Babel.
Selain itu dukungan Pemprov Kepulauan Babel untuk mengembangkan produk UMKM, salah satunya dengan membangun rumah kemasan yg akan mengedukasi pelaku usaha agar produk dikemas dengan bagus dan berlabel halal.
Direktur LPPOM MUI Babel Nardi Pratomo selaku moderator mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk musyawarah dan tholabul ilmi yang berkaitan tentang prospek halal Babel dalam mendorong percepatan ekonomi masyarakat, sehingga Babel bisa menjadi the real halal tourism.
"Kami siap mengantarkan UKM UMKM di Babel pada berbagai acara internasional, mewujudkan kampung pangan halal dan rute wisata halal di setiap kabupaten/kota di Bangka Belitung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Label halal ini peluang yang harus bisa ditangkap oleh UMKM dan para ibu rumah tangga, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah saat membuka webinar Para Tokoh Bicara Prospek Halal Babel di Pangkal Pinang, Selasa.
Ia mengatakan halal ini merupakan salah satu cara pemerintah daerah dalam memberdayakan ibu rumah tangga yang memiliki keahlian tersendiri yang memiliki prospektif dan bisa produktif ikut membangun ekonomi Babel melalui produk industri rumahan UKM/UMKM.
"Mari tangkap peluang ini, kita harus mampu, mulai dari sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya mesin, sumber daya sistem, dan kesemuanya kita sudah miliki. Oleh karena itu prospek halal bisa kita laksanakan dan akan memberi daya dorong terhadap ekonomi masyarakat daerah ini," ujarnya.
Menurut dia, untuk sumber daya keuangan bagi pelaku UMKM, berbagai pilihan sudah tersedia dalam mendapatkan modal usaha rakyat. Pertama Kredit Usaha Rakyat (KUR), kedua melalui Jamkrida, ketiga yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) syariah, dan keempat Bank Indonesia turun langsung untuk pengembangan UMKM Babel.
Selain itu dukungan Pemprov Kepulauan Babel untuk mengembangkan produk UMKM, salah satunya dengan membangun rumah kemasan yg akan mengedukasi pelaku usaha agar produk dikemas dengan bagus dan berlabel halal.
Direktur LPPOM MUI Babel Nardi Pratomo selaku moderator mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk musyawarah dan tholabul ilmi yang berkaitan tentang prospek halal Babel dalam mendorong percepatan ekonomi masyarakat, sehingga Babel bisa menjadi the real halal tourism.
"Kami siap mengantarkan UKM UMKM di Babel pada berbagai acara internasional, mewujudkan kampung pangan halal dan rute wisata halal di setiap kabupaten/kota di Bangka Belitung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020