Pangkalpinang (Antara Babel) - Balai Benih Ikan Lokal (BBIL) Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung menyatakan kesiapannya melakukan pemijahan ikan air tawar yang sempat tertunda karena musim kemarau panjang.

"Selama musim kemarau sulit melakukan pemijahan karena suhu air tidak bagus untuk benih ikan," kata Kepala BBIL Pangkalpinang, Teguh Sutoto di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan, untuk persiapan sudah disediakan 24 unit akuarium dan juga indukan berkualitas yang siap melakukan pemijahan.

"Indukan yang dipilih harus sehat dan kelihatan segar. Ikan yang akan dipijah antara lain lele, nila dan patin," ujarnya.

Menurut dia, musim hujan merupakan waktu yang sangat tepat untuk melakukan pemijahan karena sirkulasi air berjalan sangat lancar.

"Sebelum melakukan pemijahan kita harus memperhatikan kondisi cuaca dan sirkulasi air agar pemijahan yang dilakukan berhasil dan telur-telur dapat menetaskan benih ikan yang sehat," ujarnya.

Ia menjelaskan, pemijahan patin dilakukan secara "stripping" atau pengurutan telur dan sperma untuk dicampurkan dalam suatu wadah agar terjadi pembuahan (fertilisasi) secara buatan di dalam baskom.

Sedangkan pemijahan nila dilakukan secara alami yaitu menggabungkan indukan dalam satu kolam dan pemijahan lele secara semi alami yaitu menyuntik atau memasukan hormon perangsang kepada induk betina sehingga telur dipaksa untuk keluar.

"Telur patin akan menetas dalam 24 jam atau sama dengan lele, sedangkan nila setelah lima hari baru menetas karena dierami oleh induknya," ujarnya menambahkan.

Pewarta: Oleh Mulki

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014