PT Timah Tbk telah mengucurkan Rp17 miliar untuk mencegah dan menangani penyebaran COVID-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan wilayah operasional perusahaan lainnya, sebagai komitmen perusahaan memerangi virus berbahaya itu.
"Dana ini tidak hanya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona ini, tetapi juga membantu pelaku UMKM, bumdes menghadapi pendemi COVID-19," kata Direktur PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan bantuan dana CSR sebesar Rp17 miliar yang telah disalurkan kepada masyarakat, di antaranya ialah 30.000 paket sembako yang pembeliannya di toko kelontong masyarakat di wilayah operasional dan badan usaha milik desa (bumdes) di lokasi pembagian sembako.
Bantuan 30.000 masker kain yang diproduksi oleh 29 UMKM di wilayah operasional perusahaan juga telah diserahkan kepada masyarakat. Pelibatan UMKM ini bertujuan untuk menjaga dan melindungi usaha para pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19. Selain membagikan masker kain PT Timah juga menyalurkan 12.980 lembar masker N95 dan 100.352 lembar masker 3 ply.
Selain itu, PT Timah juga menyalurkan 300 unit westafel portabel yang juga dikerjakan oleh UMKM, 18.1515 botol handsanitizer, 8.851 paket APD ke rumah sakit, penyemprotan 8.851 liter disinfektan di fasilitas umum, serta mengadakan dua unit ventilator dan tiga unit X-ray portabel untuk penanganan COVID-19.
"PT Timah melalui anak usahanya RSBT juga mengadakan ruang isolasi yang dilengkapi dengan negative pressure, serta pengadaan laboratorium PCR untuk menangani pandemi ini," katanya.
Menurut dia dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19, PT Timah juga telah menyalurkan bantuan 3.000 pacs rapid test ke Gugus Tugas Provinsi Babel, 520 biji ke Gugus Tugas Tanjungpandan, dan 320 biji ke Gugus Tugas Belitung Timur.
"Secara internal kami juga telah melakukan rapid test kepada 6.199 karyawan dan swab test sebanyak 566 karyawan dan outsourcing. Kami juga melakukan rapid test kepada karyawan mitra sebanyak 420 orang dan swab test 96 orang," katanya.
Ia menambahkan PT Timah terus berupaya bersinergi dengan berbagai pihak untuk menangani pandemi ini dan mempersiapkan untuk menerapkan normal baru. PT Timah juga berupaya untuk menggerakkan ekonomi kemasyarakatan dengan melibatkan UMKM.
"Kita harus beradaptasi dengan new normal dan tentunya ini perlu kerja sama dengan semua pihak, kita juga harus tetap menggerakkan ekonomi masyarakat, salah satu cara PT Timah untuk menggerakkan ekonomi dengan memberdayakan UMKM," katanya.
Rektor Universitas Bangka Belitung Ibrahim menyampaikan aparesiasinya kepada PT Timah yang telah konsisten membantu penanganan COVID-19, khususnya di Babel.
"Kami mengapresiasi PT Timah bersama stakeholder yang selama ini telah konsisten dalam penanganan COVID-19, dan kita berharap ini akan terus dilakukan untuk membantu masyarakat, termasuk memberdayakan UMKM," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Dana ini tidak hanya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona ini, tetapi juga membantu pelaku UMKM, bumdes menghadapi pendemi COVID-19," kata Direktur PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan bantuan dana CSR sebesar Rp17 miliar yang telah disalurkan kepada masyarakat, di antaranya ialah 30.000 paket sembako yang pembeliannya di toko kelontong masyarakat di wilayah operasional dan badan usaha milik desa (bumdes) di lokasi pembagian sembako.
Bantuan 30.000 masker kain yang diproduksi oleh 29 UMKM di wilayah operasional perusahaan juga telah diserahkan kepada masyarakat. Pelibatan UMKM ini bertujuan untuk menjaga dan melindungi usaha para pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19. Selain membagikan masker kain PT Timah juga menyalurkan 12.980 lembar masker N95 dan 100.352 lembar masker 3 ply.
Selain itu, PT Timah juga menyalurkan 300 unit westafel portabel yang juga dikerjakan oleh UMKM, 18.1515 botol handsanitizer, 8.851 paket APD ke rumah sakit, penyemprotan 8.851 liter disinfektan di fasilitas umum, serta mengadakan dua unit ventilator dan tiga unit X-ray portabel untuk penanganan COVID-19.
"PT Timah melalui anak usahanya RSBT juga mengadakan ruang isolasi yang dilengkapi dengan negative pressure, serta pengadaan laboratorium PCR untuk menangani pandemi ini," katanya.
Menurut dia dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19, PT Timah juga telah menyalurkan bantuan 3.000 pacs rapid test ke Gugus Tugas Provinsi Babel, 520 biji ke Gugus Tugas Tanjungpandan, dan 320 biji ke Gugus Tugas Belitung Timur.
"Secara internal kami juga telah melakukan rapid test kepada 6.199 karyawan dan swab test sebanyak 566 karyawan dan outsourcing. Kami juga melakukan rapid test kepada karyawan mitra sebanyak 420 orang dan swab test 96 orang," katanya.
Ia menambahkan PT Timah terus berupaya bersinergi dengan berbagai pihak untuk menangani pandemi ini dan mempersiapkan untuk menerapkan normal baru. PT Timah juga berupaya untuk menggerakkan ekonomi kemasyarakatan dengan melibatkan UMKM.
"Kita harus beradaptasi dengan new normal dan tentunya ini perlu kerja sama dengan semua pihak, kita juga harus tetap menggerakkan ekonomi masyarakat, salah satu cara PT Timah untuk menggerakkan ekonomi dengan memberdayakan UMKM," katanya.
Rektor Universitas Bangka Belitung Ibrahim menyampaikan aparesiasinya kepada PT Timah yang telah konsisten membantu penanganan COVID-19, khususnya di Babel.
"Kami mengapresiasi PT Timah bersama stakeholder yang selama ini telah konsisten dalam penanganan COVID-19, dan kita berharap ini akan terus dilakukan untuk membantu masyarakat, termasuk memberdayakan UMKM," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020