Kepolisian Resor Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, masih menyelidiki kasus pembuangan bayi dalam plastik hitam di depan sebuah warung nasi pada Senin (20/7) kemarin.

Kapolres Belitung AKBP Ari Mujiyono melalui Kasat Reskrim Polres Belitung, AKP Chandra Satria Perdana di Tanjung Pandan, Selasa mengatakan pihaknya sejauh ini belum dapat memastikan siapa pelaku pembuangan bayi tersebut.

"Kami belum bisa memastikan kalau yang membuang itu warga di situ jadi masih terus mencari," katanya.

Menurut dia, dalam melakukan penyelidikan pihaknya mengalami kendala karena minimnya saksi di lokasi kejadian, padahal lokasi tersebut cukup ramai dilintasi oleh orang.

Baca juga: MUI Belitung imbau pelaksanaan shalat Idul Adha mematuhi protokol kesehatan

"Minim saksi di situ ramai karyawan warung nasi Wonogiri itu kan dia saja tidak melihatnya padahal persis di depan warungnya. Itu merupakan jalan umum jalan yang ramai siapa saja bisa lewat situ," ujarnya.

Namun dari beberapa bukti yang berhasil dikumpulkan di lokasi kejadian dapat diperkirakan bahwa pelaku membuang bayi dalam bungkusan plastik hitam tersebut dengan cara tidak dilempar atau terburu-buru.

"Posisinya itu bukan dilempar kalau yang kami lihat dari TKP itu posisinya itu tidak dilempar tidak ada unsur buru-buru karena posisi plastiknya berdiri tegak. Kalau dilempar tidak akan tegak seperti itu. Pokoknya diletakkan pelan-pelan,” katanya.

Ia menambahkan, kuat dugaannya pelaku membuang bayi tersebut tidak dengan sendirian.

"Pada intinya bayi tersebut lahir tidak diharapkan oleh orang tuanya dan kalau dilihat dari hasil penemuan di TKP itu yang saya bisa sampaikan itu tidak dilakukan oleh satu orang,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Senin (20/7) warga Jalan Kerjan Desa Air Merbau dihebohkan dengan penemuan bayi dalam plastik hitam dengan kondisi ari-ari yang masih melekat.

Kasus tersebut sejauh ini masih ditangani oleh Kepolisian Resor Belitung.

Baca juga: Anggota DPRD Belitung wajib ikuti uji cepat COVID-19 sebelum kunker

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020