Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merencanakan pelaksanaan tes cepat virus corona baru atau COVID-19 kepada para guru di daerah itu.
"Nanti tim medis akan datang ke sekolah-sekolah untuk melakukan tes cepat atau rapid test kepada para guru," kata Bupati Belitung, Sahani Saleh di Tanjung Pandan, Selasa.
Ia menjelaskan, sebenarnya rencana pelaksanaan uji cepat COVID-19 tersebut dilakukan sebelum dimulainya kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah namun baru akan dilaksanakan saat ini.
"Tetapi ini baru terpikirkan akhir-akhir ini, tapi akan kami segera lakukan mungkin dalam waktu tiga hari ini tergantung ketersediaan rapid test ini jadi para guru wajib di-rapid test," ujarnya.
Baca juga: Bupati Belitung imbau shalat Idul Adha tidak di laksanakan di lapangan
Sahani menambahkan, ada sekitar 2.500 tenaga pengajar di daerah itu yang akan dilakukan uji cepat COVID-19 mulai dari tingkat TK/SD dan SMP.
Disampaikannya, dengan adanya uji cepat COVID-19 tersebut diharapkan tidak ada munculnya klaster baru COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Jadi jika ada guru yang hasilnya diketahui reaktif maka akan kami lakukan penatalaksanaan selanjutnya sesuai pencegahan dan pengendalian COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Nanti tim medis akan datang ke sekolah-sekolah untuk melakukan tes cepat atau rapid test kepada para guru," kata Bupati Belitung, Sahani Saleh di Tanjung Pandan, Selasa.
Ia menjelaskan, sebenarnya rencana pelaksanaan uji cepat COVID-19 tersebut dilakukan sebelum dimulainya kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah namun baru akan dilaksanakan saat ini.
"Tetapi ini baru terpikirkan akhir-akhir ini, tapi akan kami segera lakukan mungkin dalam waktu tiga hari ini tergantung ketersediaan rapid test ini jadi para guru wajib di-rapid test," ujarnya.
Baca juga: Bupati Belitung imbau shalat Idul Adha tidak di laksanakan di lapangan
Sahani menambahkan, ada sekitar 2.500 tenaga pengajar di daerah itu yang akan dilakukan uji cepat COVID-19 mulai dari tingkat TK/SD dan SMP.
Disampaikannya, dengan adanya uji cepat COVID-19 tersebut diharapkan tidak ada munculnya klaster baru COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Jadi jika ada guru yang hasilnya diketahui reaktif maka akan kami lakukan penatalaksanaan selanjutnya sesuai pencegahan dan pengendalian COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020