Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar diskusi mengenai empat pilar kebangsaan bersama pemuda lintas agama di daerah itu guna meningkatkan rasa persatuan dan cinta tanah air.

"Para pemuda lintas agama kami harapkan menjadi pendorong untuk mengarusutamakan empat pilar kebangsaan di kehidupan sehari-sehari dalam bingkai NKRI," kata Sekretaris MUI Belitung, Ramansyah di Tanjung Pandan, Sabtu.

Menurut dia, MUI Belitung menilai pemahaman masyarakat dan kesadaran masyarakat akan berbangsa dan bernegara semakin hari semakin prihatin, apalagi belum lama ini ada wacana untuk mengubah pancasila menjadi ekasila bahkan trisila.

"Ini adalah bukti kesadaran dan tingkat pemahaman masyarakat akan dasar negara ini semakin hari semakin tipis dan prihatin," ujarnya.

Untuk itu, semangat empat pilar kebangsaan meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika perlu didengungkan kembali agar diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari.

"Terutama dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika yang saat ini perlu diaplikasikan melihat ancaman perpecahan semakin besar jadi pemuda harus kuat," katanya.

Sementara itu, pemateri dalam diskusi tersebut sekaligus tokoh pemuda Bangka Belitung, Bampang Pati Jaya mengatakan empat pilar memperkuat sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Mislanya pancasila punya peran dan bagaimana sejarahnya kemudian kebhinekaan apa peraan dan dimana fungsinya, UUD 45 dan NKRI," ujarnya.

Ia mendorong, para pemuda lintas agama untuk terus menyuarakan empat pilar kebangsaan.

"Empat pilar ini adalah konsep maka harus terus disosialisasikan sehingga menjadi penerimaan yang umum dan lumrah di masyarakat," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020