Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta pedagang makanan menggunakan bahan pengawet dan pewarna alami dalam resep produknya.
"Boleh menggunakan pengawet dan pewarna, tetapi secara alami jangan mengandung unsur kimia," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh usai menghadiri kegiatan penyuluhan produk makanan sehat di Pasar Induk Koba, Kamis.
Ia menjelaskan penggunaan resep alami sebagai pengawet dan pewarna makanan justru beraroma lebih harum dan sedap serta aman dari zat berbahaya.
"Misalnya menggunakan pengawet bahan alami dari daun pandan atau daun-daunan lainnya yang tentu lebih sehat dan bergizi," ujarnya.
Ia menyatakan sejauh ini tidak ada ditemukan para pedagang yang menjual makanan mengandung zat berbahaya sehingga dapat mengancam kesehatan.
"Selama ini pedagang tidak ada yang nakal, khususnya di Pasar Induk Koba ini tidak ada ditemukan produk makanan yang mengandung zat berbahaya," ujarnya.
Namun demikian, Ibnu Saleh tetap meminta dinas terkait untuk selalu memantau perkembangan produk yang dijual di pasar.
"Terutama produk makanan basah dan makanan pabrik yang mungkin sudah kedaluwarsa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Boleh menggunakan pengawet dan pewarna, tetapi secara alami jangan mengandung unsur kimia," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh usai menghadiri kegiatan penyuluhan produk makanan sehat di Pasar Induk Koba, Kamis.
Ia menjelaskan penggunaan resep alami sebagai pengawet dan pewarna makanan justru beraroma lebih harum dan sedap serta aman dari zat berbahaya.
"Misalnya menggunakan pengawet bahan alami dari daun pandan atau daun-daunan lainnya yang tentu lebih sehat dan bergizi," ujarnya.
Ia menyatakan sejauh ini tidak ada ditemukan para pedagang yang menjual makanan mengandung zat berbahaya sehingga dapat mengancam kesehatan.
"Selama ini pedagang tidak ada yang nakal, khususnya di Pasar Induk Koba ini tidak ada ditemukan produk makanan yang mengandung zat berbahaya," ujarnya.
Namun demikian, Ibnu Saleh tetap meminta dinas terkait untuk selalu memantau perkembangan produk yang dijual di pasar.
"Terutama produk makanan basah dan makanan pabrik yang mungkin sudah kedaluwarsa," ujarnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020